BACA JUGA:Toko Seragam di Cirebon Lesu saat Tahun Ajaran Baru, Ini Penyebabnya
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, Dadang Raiman membenarkan, kondisi pusat Pasar Batik Trusmi memang memprihatinkan. Bahkan, sudah bertahun-tahun.
“Kondisi Pasar Batik saat ini bisa dikatakan mati suri, karena pengunjung itu banyak yang lari ke dalam kawasan Trusmi,” kata Dadang kepada Radar Cirebon, Senin 15 Juli.
Dadang mengaku, sampai saat ini pihaknya sedang mencari suatu formula, apakah pasar batik akan digabungkan dengan ekonomi kreatif atau seperti apa.
BACA JUGA:Sudah Periksa Penyidik Polda Jabar, Kabareskrim: Hasilnya Nanti
Sehingga bisa meningkatkan lagi gairah pedagang dan pengunjung ke pusat Pasar Batik milik pemerintah daerah.
“Kita juga akan mencoba berdiskusi dengan dari bapelintbangda agar di tahun depan pasar batik ini kira-kira bisa bergeliat dan lebih ramai lagi,” terangnya.
Bahkan, kata Dadang, pihaknya sudah mencoba menggandeng beberapa organisasi masyarakat yang ingin meramaikan, agar Pasar Batik Trusmi bisa kembali bergeliat. Tidak stagnan. Dan mengalami penurunan.
BACA JUGA:Presiden Jokowi dan PM Papua Nugini Sepakat Tingkatkan Kerja Sama
“Mudah-mudahan sih nanti kedepan bisa berkolaborasi dengan ekonomi kreatifnya. Kalau terkoneksi, Insya Allah lah bisa kembali hidup,” tuturnya.
Disinggung apakah ada pemeliharaan aset di sentra Batik Trusmi, Dadang menyampaikan, anggaran pemeliharaan tahun ini hanya untuk pagar yang roboh. Bukan untuk maintenance yang lainnya.
“Ya kami harap, tahun sekarang penataan kawasan Pasar Batik Trusmi bisa dilaksanakan. Karena kami dengan temen- temen Ruang Diskusi Cirebon (RDC) untuk meramaikan Pasar Batik dengan membuat suatu kesepakatan,” tandasnya.