INDRAMAYU- Dua desa yang ada di Kabupaten Indramayu terendam banjir.
Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Indramayu selama dua hari, yakni dari hari Jumat-Sabtu, 5-6 Juli kemarin.
Dua desa yang terendam bajir tersebut adalah Desa Karanggetas Kecamatan Bangodua dan Desa Lombang Kecamatan Juntinyuat.
BACA JUGA:Semua Handphone Polisi Diperiksa
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Asep Abdul Mukti ST MSi mengatakan, pihaknya telah melakukan peninjauan terhadap wilayah yang terdampak curah hujan tinggi, seperti adanya rumah ambruk di Juntinyuat dan Drunten. Sedangkan dampak terparah terjadi di Desa Karanggetas Kecamatan Bangodua.
“Dampak terparah disini (Karanggetas,red) ada rumah tergenang, ada 210 kepala keluarga, dan 700 jiwa. Sedangkan untuk sawah tergenang di Kecamatan Bangodua seluas 600 hektare,” ujarnya.
Saat ini, sambung Asep, pihaknya telah melakukan berbagai langkah seperti melakukan penutupan pintu air CP 5, sampai mengalirkan air ke Saluran Induk Utara untuk mengurangai debit air di pemukiman warga.
BACA JUGA:13 WNA Perpanjang Kontrak Kerja, Sumbang PAD Cirebon
“Semoga tidak hujan, agar air bisa segera surut. Sekarang juga sudah mulai terlihat penurunan debit, bantuan pasti ada, kita akan lakukan rapat koordinasi untuk penanganan apakah nanti membuat dapur umum atau bagaimana," ujarnya.
Sementara itu, Kuwu Karanggetas H Nurwedi mengatakan, air masuk kepemukiman warga terjadi sejak Jumat sampai Sabtu.
Dikatakan Nurwedi, pemukiman terendam karena mendapat kiriman air dari wilayah hulu sungai pembuang (Sungai Cibuaya) yaitu Desa Pagedangan, Sukaperna, Bangodua, dan Beduyut.
BACA JUGA:Desainer Muda, Ukir Prestasi di Momen Hadi Jadi
“Sejak Sabtu malam air naik, Minggu pagi langsung berkoordinasi dengan semua pihak,” ujarnya.
Untuk menyurutkan debit air, pihaknya melakukan penyodetan karena sudah masuk permukiman rumah.
“Semoga cepat surut, karena warga juga sudah dua hari sekarang tidak bisa beraktivitas, ada beberapa yang sudah mengungsi di keluarganya yang tidak terdampak. Kita juga masih menunggu hasil rapat dari Dinsos dan BPBD untuk mendirikan dapur umum," tuturnya.