Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango merespons pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri untuk menghadapinya setelah menyita handphone milik Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. Nawawi menegaskan, kerja-kerja penyidik KPK Rossa Purbo Bekti berdasarkan perintah Pimpinan KPK.
"Kasatgas Sidik Rosa itu tidak bekerja secara personal. Yang bersangkutan bekerja atas dasar sprindik yang diperintahkan Pimpinan," kata Nawawi kepada wartawan, Selasa (9/7).
Nawawi menyatakan, dirinya telah memerintahkan Deputi Penindakan dan Direktur Penyidikan KPK, agar Rossa Purbo Bekti tetap melanjutkan penyidikan kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) yang menjerat buron sekaligus mantan caleg PDIP Harun Masiku.
Ia menegaskan, tidak atas ancaman dari pihak manapun dalam melakukan kerja-kerja pemberantasan korupsi. "Saya telah meminta ke Deputi Penindakan dan Direktur Sidik agar meminta Kasatgas Rosa tetap melanjutkan kerja-kerjanya sesuai sprindik yang diberikan kepadanya, tanpa harus menanggapi segala hal yang bisa mengganggu kerja-kerjanya," tegas Nawawi.
BACA JUGA:Kader PDIP All Out Dukung Imron karena Dapat Kepercayaan untuk Lanjutkan Kepemimpinan
Pimpinan KPK berlatar belakang hakim ini menyatakan bahwa Pimpinan KPK bertanggung jawab atas semua kerja-kerja penyidikan di KPK. "Kami Pimpinan yang bertanggungjawab atas kerja-kerjs para kasatgas sidik," ucap Nawawi.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya merespons pemeriksaan terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK, pada Senin (10/6) lalu. Mulanya, Megawati menantang Hasto untuk berani menghadapi pemeriksaan di KPK.
"Saya bilang sama Hasto, lu berani datang nggak, To? Masa kalah sama aku, aku saja sudah sampai tiga kali (diperiksa polisi)," kata Megawati saat menyampaikan pidato politik di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Jumat (5/7).
Megawati kemudian bertanya kepada Hasto terkait siapa penyidik KPK yang memanggilnya. Hasto kemudian menjawab Rossa Purba. "Ibu bilang yang manggil Hasto namanya Rossa. Tulis tuh (wartawan), berani nulis tuh gue angkat tangan sama wartawan, enak saja, memang siapa dia (Rossa)?," ucap Megawati.
BACA JUGA:Pencopotan Hasyim Asy'ari, Tak Ganggu Tahapan Pilkada Serentak di Daerah
Megawati juga menantang KPK untuk memeriksa dirinya. Ia menegaskan, apabila sampai dipanggil KPK, semua ahli hukum akan bersamanya. "Nanti pasti kalau sudah kedengaran ini beritanya, sudah bla, bla, terus pasti gimana cara manggil Bu Mega, ya, gue panggil seluruh ahli hukum, mau ikut saya? Enak saja yang korupsi didiemin terus," tegas Megawati.
Megawati lantas menyoroti staf Hasto, Kusnadi yang juga diperiksa KPK. Bahkan, handphone hingga ATM milik Kusnadi juga turut disita KPK.
"Kusnadi itu sopo? Pangkate opo? Jangan ketawa, berani nggak kamu nulis (wartawan)? Saya tantang kamu wartawan pasti nggak berani nulis, apalagi redaksinya," ungkap Megawati.
Lebih lanjut, Megawati juga menantang penyidik Rossa Purbo Bekti untuk memanggilnya ke KPK. Megawati menegaskan berani untuk menghadapi KPK. Sebab, ia menegaskan KPK bisa berdiri di era pemerintahannya sebagai Presiden RI. "Gile, saya berani. Kalau umpamanya suruh datang, sini Rossa suruh datang hadapi aku," pungkasnya.
BACA JUGA:Empat Parpol Bentuk Koalisi Cirebon Guyub Atau KCG, Deklarasi Dalam Waktu Dekat