Investasi adalah salah satu motor pembangunan. Jika investasi bagus maka banyak persoalan yang bisa ditangani. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon terus berupaya menciptakan kondusivitas untuk membuat nyaman para investor.
Hal ini pula yang ditekankan oleh Pj Bupati Cirebon Drs H Wahyu Mijaya SH MSi saat memimpin rapat pimpinan (rapim) dalam rangka evaluasi kinerja perangkat daerah untuk mendorong investasi meningkat.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah soal iklim investasi di Kabupaten Cirebon. Pemkab Cirebon memetakan segala potensi, peluang, hingga masalah terkait iklim investasi.
“Fokus terhadap bagaimana kita memetakan potensi, peluang, kemudian kendala untuk pembangunan peningkatan investasi di Kabupaten Cirebon,” ujar Pj Bupati Wahyu Mijaya, kemarin.
“Sehingga, ketika sudah memahami apa potensi dan masalahnya, dan tahu apa yang harus kita lakukan, maka bisa (sampaikan) ke pemerintah pusat, provinsi, atau bahkan kita misalnya memasarkan investasi, bisa kita segerakan,” lanjut Wahyu.
Untuk itu, dirinya sudah menyusun rencana untuk menggelar rapat kecil mengenai potensi, hingga masalah investasi di Kabupaten Cirebon. Rapat kecil tersebut, dikatakan Wahyu, diharapkan bisa menemukan formula untuk meningkatkan iklim investasi. “Asumsi ketika investasi meningkat, berati perekonomian kita juga bergulir,” tuturnya.
Lebih lanjut, Wahyu menyebutkan, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cirebon pada tahun 2023 sekitar 4,75 persen.
Dengan pemetaan investasi tersebut, Wahyu berharap bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga lima persen lebih.
Selain pemetaan iklim investasi, lanjutnya, hal yang juga menjadi fokus Pemkab Cirebon adalah soal penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
“Simultan dengan itu adalah RTRW kita selesaikan, tetapi tindak lanjut RTRW kita juga siapkan. Jangan sampai RTRW selesai, tapi kita belum siap dengan rencana detail dari selesainya RTRW itu,” tegasnya.
Tak hanya membahas soal iklim investasi, dalam kesempatan tersebut juga menyinggung soal pengecekan berkala realisasi angggaran. Menurut Wahyu, pengecekan realisasi anggaran tersebut berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cirebon.
“Karena, kalau misal realisasi anggaran kita sesuai dengan target, maka berpengaruh terhadap stimulan pertumbuhan ekonomi juga. Karena kalau kita menjaga realisasi anggaran, baik infrastruktur maupun berbagai kegiatan lainnya, artinya pergerakan ekonomi bergulir,” kata Wahyu. (dri)