Rob merupakan masalah klasik di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pemerintah pusat pun berusaha untuk membantu mengatasinya dengan membangun tanggul rob sepanjang 3,6 km.
Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan langsung ke proyek pengendalian banjir rob di Tambak Lorok. Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Jokowi berharap tanggul tersebut bisa menahan laju rob hingga 30 tahun ke depan. ”Ini adalah proyek pengendalian rob dan penataan kawasan kampung nelayan di Tambak Lorok,” kata Jokowi.
Proyek tersebut memakan investasi sebesar Rp 386 miliar. Saat ini proyek telah mencapai 85 persen dan diperkirakan selesai pada Agustus. ”Ini nanti kalau memang penataan kampung nelayannya baik, nanti akan bisa direplikasi untuk daerah-daerah lain,” ujarnya.
BACA JUGA:PPATK Blokir 5 Ribu Rekening karena Ajukan Dana Pinjol untuk Judi Online
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Harya Muldianto menjelaskan bahwa proyek tersebut melibatkan pembangunan tanggul laut dan dua kolam retensi. Luas totalnya sekitar 20 hektare untuk mengurangi risiko banjir. Proyek juga mencakup pembangunan dua rumah pompa. ”Semua itu kita bangun dalam rangka mengantisipasi risiko banjir rob,” jelas Harya.
Harya menambahkan bahwa proyek tersebut juga strategis karena berlokasi di kawasan permukiman nelayan. Mereka sering terganggu aktivitasnya akibat banjir dan rob. (lyn/c17/bay)