CIREBON- Dalam rangka pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu pilar dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, mahasiswa STMIK IKMI Cirebon melaksanakan Lokakarya KKN.
Yakni, Lokakarya KKN Tematik Program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD) di Desa Tarikolot, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang.
Kegiatan ini juga menjadi satu dari delapan Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) pada Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dalam kesempatan tersebut, mereka memaparkan keberhasilan dalam mengimplementasikan lima program unggulan dalam membangun desa.
Kegiatan ini dilaksanakan berkat kerja sama antara STMIK IKMI Cirebon dengan Pemkab Sumedang melalui LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat.
Dosen Pembimbing Lapangan, Bani Nurhakim MKom mengatakan selama 4 bulan melaksanakan program ini, mahasiswa STMIK IKMI Cirebon telah berhasil mengimplementasikan lima program Key Performance Indicator (KPI).
BACA JUGA:Ini Kata Ketua DPD PDI P Jabar Soal Mundurnya Ayu
Diantaranya adalah, Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos), Literasi Kemiskinan, Pengentasan Stunting, One Village One Product (OVOP) dan One Village One Innovation (OVOI).
“Mahasiswa STMIK IKMI Cirebon ini telah berhasil mengimplementasikan Puskesos diantaranya dengan pembaruan data penduduk seperti KTP dan KK, Mendapatkan data baru untuk desil 1 sampai desil 2, Membuat form pengaduan serta yang lainnya," ungkapnya.
Selain implementasi Puskesos dan Literasi Kemiskinan yang ada di Desa Tarikolot, mahasiswanya juga telah mengembangkan Program Teras Hijau.
BACA JUGA:Imron Dapat Surat Tugas, Untuk Rekomendasi Bakal Keluar Kalau Sudah Ada Pasangan
Teras Hijau adalah program sosialisasi door to door mengenai pentingnya pembaruan KK dan KTP, sosialisaai mengenai pentingnya Keaktifan Kartu BPJS kesehatan, dan pengajuan pengaduan untuk masyarakat yang benar-benar membutukan.
Selanjutnya dalam hal pengentasan stunting, mahasiswa STMIKI IKMI Cirebon juga melakukan sosialisasi terhadap masyarakat terkait pentingnya gizi yang didapat oleh balita. Kemudian mengadakan kelas ibu hamil.
“Capaian terakhir adalah keberhasilan selama 4 bulan, tidak bertambahnya angka stunting baru di Desa Tarikolot," jelasnya.