Banyak kasus beredar, seks bebas saat pacaran adalah suatu hal yang lumrah bagi sebagian besar remaja di Indonesia. Karena kurangnya pengawasan dari orang tua, dan orang tua yang sulit diajak berkomunikasi oleh anaknya sendiri.
Seorang anak pastinya akan berpikir bahwa ini adalah suatu hal yang sangat menyenangkan ketika dia menemukan seseorang yang mampu menerima dirinya seutuhnya, mendengarkan setiap keluh kesahnya, menjadi penenang saat merasakan kegelisahan, dan lain sebagainya.
Tapi tanpa mereka sadari, di sinilah awal kerusakan bagi dirinya. Bagi pihak lelaki, mungkin kasus demikian adalah hal yang biasa saja, dan tidak ada dampak serius bagi mereka. Tapi, bagi pihak perempuan kerusakan-kerusakan ke depan akan semakin jelas dilihatnya.
Lelaki demi memuaskan hasratnya akan mengeluarkan beribu rayuan manis kepada si perempuannya, dan tentu saja perempuan yang mentalnya sudah lemah akan sangat cepat terpengaruh dengan rayuan-rayuan tersebut.
BACA JUGA:17 Tahun PAUD Gunakan Rumah Kepsek
Ketika tidak hamil mungkin tidak apa, tapi bagaimana ketika pada akhirnya si perempuan hamil. Banyak kemudian kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi ketika seseorang sudah terlanjur melakukan hal tersebut.
Seorang perempuan dapat depresi karena dirinya sudah tidak perawan, seorang perempuan terus-terusan menyalahkan dirinya karena hal tersebut, atau bahkan sampai hal terparahnya, seseorang bisa bunuh diri ketika sudah tidak mampu lagi menerima dirinya sendiri.
Dampak kurangnya pengetahuan orang tua dalam mendidik anak, bukan hanya pada dunia asmaranya. Tapi, dalam dunia pertemanan pun bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dia yang sulit mencurahkan keinginannya dalam keluarga cenderung introvert dalam dunia pertemanannya.
Introvert mungkin hal biasa, karena itu salah satu ciri khas dari seseorang. Tapi siapa sangka sang introvert juga membutuhkan sosok teman yang bisa menjadi temannya untuk bercerita dan bertukar pikiran.
BACA JUGA:Pansus V DPRD Jawa Barat: Pemerintah Harus Fasilitasi Kebutuhan Petani Organik
Seorang dengan sifat introvert bawaan sejak kecil sulit untuk mendapatkan teman, sehingga ketika ada permasalahan mereka harus memendam dan memecahkan masalahnya sendiri.
Tak jarang ketika introvert tidak mempunyai seorangpun teman, dia merasa tidak berguna dan tidak bisa melakukan apa-apa. Dan seperti kasus kekerasan seksual tadi, seorang introvert yang sulit untuk bercerita kepada orang lain bisa saja mengakhiri hidupnya.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mencegah rusaknya mental anak adalah belajar dalam mendidik anak agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, penting untuk mendidik tanpa kekerasan.
Anak tentunya memerlukan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuanya, yang menjadi madrasah pertama baginya. Bermain bersama dengan anak dapat meningkatkan kekraban satu sama lain, dan sering-seringlah memberikan pujian pada anak agar dia merasa dihargai.
BACA JUGA:Satpol PP Seminggu Sekali Tertibkan APS Balon Walikota
Hal yang paling penting adalah memberikan contoh yang baik dan terbuka kepada anak, agar sang anak bisa menjadi dirinya sendiri dan saat mengambil keputusan dapat membicarakan terlebih dahulu hal tersebut dengan orang tuanya.