CIREBON-Pemerintah Desa Kalimaro Kecamatan Gebang menuding bantuan sosial (bansos) untuk stunting salah sasaran.
Tudingan itu disampaikan Kuwu (Kepala Desa) Kalimaro, Rokhmat kepada Radar Cirebon, kemarin.
Tidak tanggung-tanggung, Rokhmat menyebutkan, jumlah penerima bansos stunting dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang diduga salah sasaran hingga 70 persen.
Lebih lanjut, dikatakan Rokhmat, di desanya persoalan stunting sudah ditangani oleh dua organisasi yakni PKK dan posyandu desa.
BACA JUGA:Polisi Dorong Pencegahan Gizi Buruk
“Saya menerima informasi dari PKK dan posyandu desa jika data penerima bantuan sosial stunting ini banyak yang salah sasaran, bahkan 70 persen penerima itu tidak layak atau salah sasaran,” jelasnya.
Diungkapkan Rokhmat, berdasarkan informasi itu dari 28 penerima bansos stunting, sebanyak 20 penerima bansos stunting dianggap salah sasaran.
“Ada penerima yang anaknya sudah SD, kan stunting itu sampai lima tahun. Ada juga yang anaknya sudah tidak termasuk kategori stunting karena pertumbuhan badannya sudah normal dan banyak gizinya juga masih menerima bantuan,” ujarnya.
Justru, sambung Rokhmat, banyak anak yang termasuk kategori stunting tidak mendapatkan bansos tersebut.
BACA JUGA:PLTA Jatigede Segera Beroperasi
“Ini jelas data penerima tidak update tidak sesuai data terbaru. Bahkan tim penanggulangan stunting desa kami yakni PKK dan posyandu desa sudah memberikan data terbaru, namun tetap saja ketika pembagian bantuan data lama yang muncul penerima bansos stunting ini,” tuturnya.
Menurut Rohkmat, meskipun bansos stunting tidak banyak namun sangat berguna bagi penanggulangan stunting di desanya. “Isi bantuan stunting ini telur 10 butir, dan daging ayam satu kilogram,” ujarnya.
Karena banyak data yang salah sasaran, Kuwu Rokhmat mengacam akan menolak bantuan sosial stunting selanjutnya.
“Bansos ini kan tujuannya untuk penanggulangan stunting, kalau salah sasaran sama saja bukan menyelesaikan masalah stunting. Jadi saya menolak bansos stunting selanjutnya karena tidak menyelesaikan persoalan stunting,” tandasnya.
BACA JUGA:Kembalikan Kejayaan Batik Tulis Complongan