Dari penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa mereka yang memiliki gigi palsu setelah adaptasi pemakaian selama 6 bulan cenderung memiliki kemampuan mengunyah yang lebih baik dan, sebagai hasilnya, memiliki kontrol gula darah yang lebih stabil.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sonoki dkk, jumlah pengunyahan dapat mempengaruhi sekresi insulin yang dapat mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
Dari perspektif medis, kualitas kehidupan pengguna gigi palsu dapat ditingkatkan melalui perawatan gigi yang lebih baik dan pemilihan gigi palsu yang tepat.
Dokter gigi dan spesialis prostodonti memiliki peran penting dalam memastikan bahwa gigi palsu yang digunakan oleh pasien tidak hanya nyaman, tetapi juga fungsional untuk mencapai efisiensi maksimal dalam mengunyah.
BACA JUGA: Keisya Salsa Billa Siswa SDN 1 Panembahan Juara 1 Lomba Bertutur
Selain itu, perlu digarisbawahi pentingnya penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut di kalangan masyarakat umum, terutama bagi pengguna gigi palsu.
Masyarakat perlu diberikan informasi tentang cara merawat gigi palsu, termasuk kebersihan mulut dan pemeliharaan rutin, untuk memastikan bahwa gigi palsu tersebut dapat berfungsi dengan baik dan membantu dalam pengelolaan kesehatan secara keseluruhan, termasuk kontrol gula darah.
Para pemakai gigi palsu dapat menerapkan kebiasaan pengunyahan makanan sampai halus agar kadar gula darah dapat stabil dan memiliki fungsi organ yang normal dan terhindar dari komplikasi yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi.
Kesimpulan, perlu ditekankan pentingnya perawatan gigi palsu yang baik untuk kesehatan mulut, juga untuk manajemen diabetes dan kualitas hidup secara umum.
BACA JUGA:402 Calon Haji Asal Kota Cirebon Dilepas dan Menginap di Embarkasi Indramayu
Melalui pendekatan yang menyeluruh dan perawatan yang tepat, pengguna gigi palsu dapat mengalami peningkatan dalam performa pengunyahan mereka, yang pada akhirnya berkontribusi pada pencernaan yang lebih baik dan stabilitas kadar gula darah.
Ini membuktikan bahwa kesehatan yang baik dan pemahaman tentang alat bantu seperti gigi palsu dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan banyak orang. (*)
Penulis adalah Ketua Qohuwa Buntet Pesantren Cirebon