Kadar Gula dalam Perspektif Islam

Minggu 26 May 2024 - 16:26 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Oleh: Achmad Salim

MASYARAKAT sering mengabaikan pengunyahan makanan dengan baik saat makan, padahal merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Mengunyah makanan dengan baik sering terlewatkan dalam keseharian kita.

Namun, bagi para pengguna gigi palsu penuh, proses ini bisa menjadi tantangan yang berdampak tidak hanya pada kesehatan mulut, tapi juga pada kondisi kesehatan umum, seperti kadar gula darah.

Dari berbagai literatur didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara cara mengunyah pada pengguna gigi palsu dan pengaturan kadar gula darah, dan dikaitkan dengan konteks pendekatan Islam.

BACA JUGA:Wilujeng Sumping Kang Wahyu

Dalam Islam, perintah Nabi Muhammad SAW untuk menjaga kesehatan telah diberikan sejak 14 abad yang lalu untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Perintah Nabi yang patut dijalankan yang berkaitan dengan kesehatan seperti keutamaan tidur menyamping menghadap ke sebelah kanan juga tentang adab saat makan.

Penelitian yang dilakukan Zhang dkk di China, membuktikan partisipan penelitian yang tidur menyamping ke sebelah kanan memiliki kualitas tidur yang lebih bai

Begitu pula tentang pengunyahan makanan, berbagai penelitian dilakukan oleh ahli yang membuktikan bahwa mengunyah sampai halus memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh seperti mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah.

BACA JUGA:Jelang Tutup Pendaftaran Cakada, 4 Orang Ambil Formulir di Partai Gerindra

Penyakit Parkinson, Sarcopenia, terutama mengontrol kadar gula darah agar stabil, bahkan ada juga yang menyarankan untuk mengunyah dengan jumlah tertentu hingga makanan halus untuk mencapai berat badan yang ideal.

Mengunyah makanan hingga halus adalah bagian dari Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang tidak hanya berfungsi untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga untuk memastikan makanan dicerna dengan baik, sehingga memudahkan penyerapan nutrisi dan stabilisasi kadar gula darah.

Pendekatan ini sangat relevan bagi pengguna gigi palsu, dimana kemampuan mengunyah yang berkurang dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi yang efisien.

Penggunaan gigi palsu penuh (full denture) mempengaruhi efisiensi mengunyah dan hal ini berpengaruh terhadap penyerapan gula, yang merupakan aspek kritis dalam manajemen diabetes.

BACA JUGA:136 Kuwu di Indramayu Resmi Jabatannya Diperpanjang

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler