Situs Biochar Majalengka milik Sawa siap untuk mengkonversi 30.000 ton limbah agrikultur setiap tahunnya.
Menghasilkan lebih dari 5.000 ton Biochar dan mencapai lebih dari 5.000 ton pembuangan karbon dioksida yang terukur.
"Potensi global Biochar dalam menghilangkan CO2 sangat besar, dan penelitian menunjukkan bahwa Biochar dapat menyerap miliaran ton CO2 jika diadopsi secara lebih luas, sehingga menawarkan solusi terukur untuk salah satu tantangan paling mendesak di era berkelanjutan seperti saat ini," ucapnya.
Dia menambahkan bahwa strategi ekonomi danl ingkungan Sawa serta pengakuan global atas kredit karbon mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca, dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan sumber pendapatan baru.
Pendekatan inovatif ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan berfungsi sebagai model praktis untuk mengubah limbah menjadi sumber daya yang berharga, mendorong pembangunan ekonomi melalui pengelolaan lingkungan.
BACA JUGA:Jamin Beasiswa Nanda Rahmawati
Sawa mengambil langkah-langkah untuk memastikan pengakuan formal atas upaya pengurangan karbonnya.
Proyek ini akan didaftarkan pada Sistem Registrasi Nasional (SRN), dan Sawa juga menginginkan kredit karbon mendapatkan pengakuan dari badan standar internasional, sehingga meningkatkan kredibilitas dan nilai pasar dari pengurangan emisi yang dicapai.
"Dengan diresmikannya pabrik ini, diharapkan masyarakat semakin mengenal dan mampu memanfaatkan Biochar sehingga semua pihak dapat berkontribusi membantu Indonesia mencapai target penurunan emisi GRK (Gas Rumah Kaca)," tambahnya. (bae)