Kembali soal Raden Ajeng Kartini. Sosok Kartini begitu menginspirasi. Sosok yang bisa dijadikan panutan akan kecerdasannya dan keberaniannya. Saatnya perempuan era sekarang lebih melek lagi akan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Kartini sangat menggemari membaca dan menulis, hingga terbitlah salah satu karyanya yang sangat fenomenal, yaitu 'Habis Gelap Terbitlah Terang.' Kartini begitu rajin mengirim tulisan untuk dikirimkan kepada teman-temannya yang di Belanda. Dan juga selain judul di atas, masih banyak lagi karya briliantnya.
Ini yang menjadi teladan untuk kita jika kita sebagai perempuan harus gemar membaca. Lebih bagus lagi ditambah dengan keahlian menulis. Intinya, kita harus banyak-banyak belajar. Apapun itu. Apalagi di era digital sekarang ini. Tidak ada alasan lagi untuk tidak belajar. Belajar tidak hanya di kehidupan nyata, tapi juga di media sosial, jika kita bijak dalam menggunakannya.
BACA JUGA:3.766 PPPK Kemenag Resmi Dilantik
Dengan begitu, seorang perempuan sama halnya dengan kaum pria, yang sama-sama memiliki potensi masing-masing, sama-sama berhak untuk belajar dan mengenyam pendidikan tinggi. Tidak ada lagi diskriminasi atau kaum yang termarginalkan. Tidak ada lagi salah satunya yang diabaikan. Tidak ada lagi salah satunya yang merendahkan.
Semuanya sama derajatnya di mata Tuhan, yang membedakan adalah ketakwaannya. Sehingga, perempuan secara bebas bisa memilih apa yang diinginkan selama masih berada di jalur yang benar. Buktikan jika perempuan itu mampu, sehingga tidak ada lagi yang menganggap perempuan sebelah mata. Maka, pentingnya mengeksplor potensi dalam diri perempuan agar mampu berkembang dan melebarkan sayapnya tidak hanya sebatas kasur, dapur & sumur. Namun, jika perempuan mengerjakan pekerjaan di ruang publik maupun domestik, kalau bisa dikerjakan keduanya, kenapa tidak?
Pentingnya perempuan untuk 'woman support woman', saling mendukung satu sama lain dalam hal kebaikan, fokus lakukan hal-hal positif, berkreasi, berkarya, berdaya, dan mandiri.
BACA JUGA:MK Tolak Gugatan 01 dan 03, Prabowo-Gibran Tinggal Menunggu Pelantikan
Tidak lupa untuk bersyukur terlahir sebagai perempuan Indonesia dan berterima kasih kepada R. A. Kartini, karna berkat beliaulah kita sebagai kaum perempuan bisa mendapatkan hak-haknya kembali, meskipun masih ada beberapa kasusnya yang ternyata belum mendapatkan haknya sebagai perempuan. Semoga suatu saat mendapatkan haknya kembali. (*)
Penulis adalah Aktivis Perempuan Cirebon