UNIK Petani Lobener Indramayu Lakukan Ini, Agar Sawah Bebas Hama dan Hasil Panen Meningkat

Minggu 21 Apr 2024 - 09:30 WIB
Reporter : Raswidi Hendra Suwarsa
Editor : Raswidi Hendra Suwarsa

INDRAMAYU- Serangan hama  menjadi musuh terbesar bagi para petani.

Tak terkecuali bagi petani yang ada di  Lobener Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu.

Maka, berbagai langkah dilakukan petani Lobener ini agar areal sawah mereka tidak diserang hama.

BACA JUGA: Akan Ada Kajian Struktur Tanah Dulu, Kerusakan Kawasan Kotaku Panjunan Diperbaiki Bulan Mei

Bukan saja menggunakan teknologi tepat guna atau penggunaan obat hama, tapi mereka juga menggelar adat desa yang sudah jadi tradisi secara turun temuran.

Salah satu caranya dengan menggelar adat desa Mapag Tamba. 

Acara adat ini masih rutin di gelar para petani yang ada  di Desa Lobener Kecamatan Jatibarang.

BACA JUGA:Tamu Banyak dari Jakarta, Okupansi Hotel di Cirebon Naik 80 Persen Selama Libur Lebaran

Tradisi tersebut dipercaya masyarakat setempat yang mayoritas petani itu, bisa menangkal serangan hama pada tanaman padi dan bisa meningkatkan hasil produksi pertanian.

Lurah Lobener Lor Kecamatan Jatibarang, Toto mengatakan, adat Mapag Tamba telah menjadi adat masyarakat desa yang dilakukan secara turun temurun dan masih tetap terjaga oleh masyarakat desa, khususnya oleh kalangan petani. 

Menurutnya, adat tersebut adalah salah satu upaya petani agar tanaman padi mereka yang telah ditanam bisa terhindar dari serangan hama tanaman yang bisa merugikan petani.

BACA JUGA:Retrbibusi Pasar Kue Naik dari Rp2.300 Jadi Rp5.000, Pedagang Menganggap Ini tidak Wajar

“Air sendiri bisa dikatakan air suci yang sudah didoakan yang berasal dari 7 sumber mata air dari berbagai wilayah. Kemudian dibawa oleh perangkat desa dengan pakaian adat petani berkeliling sawah,” ujarnya.

Dijelaskan Toto, tujuh air yang dimasukan kedalam wadah bambu tersebut, kemudian dibawa ke lokasi-lokasi sawah batas desa, dan selanjutnya air tersebut dialirkan di sawah-sawah yang menjadi batas desa, dengan harapan saat menjalani proses bertani, tanaman padi milik petani bisa terhindari dari serangan hama.

“Pamong desa, pagi-pagi sudah kumpul didoakan, selanjutnya pamong berjalan kesawah batas desa, setelah itu pamong dan tokoh masyarakat kembali berkumpul di balai desa untuk berdoa bersama,” tuturnya.

Kategori :

Terkait

Jumat 20 Dec 2024 - 18:38 WIB

Dorong Swasembada Pangan

Rabu 18 Dec 2024 - 19:48 WIB

Terus Lestarikan Adat Ngarot