Ada satu syarat lagi yang juga jangan ditinggalkan jika ingin memiliki kebun durian. Lokasi kebun tersebut selain ditunggu, juga harus dekat dengan pemukiman warga. Karena tingkat pencurian durian budidaya itu sangat tinggi.
“Jangan disamakan dengan durian hutan yang pohonnya besar-besar dan tinggi-tinggi. Sulit orang untuk mencuri durian tersebut. Durian budidaya itu, pohonnya pendek-pendek, gampang untuk dipetik. Bahkan ada yang buahnya menyentuh tanah,” ungkapnya lagi.
Inilah “Durian Sumarna”. Puluhan varian durian lezat lahir dari tangan Nang Sumarna. Walau sebagian bibit impor, tapi bisa tumbuh, besar dan berbuat lebat di kebun miliknya.
BACA JUGA:Skeptisisme dalam Pembelajaran Matematika
Dia menekuni budidaya durian memang bermula dari hobi menyantap buah yang satu ini. Dari hobinya tersebut, dia tekuni dengan memperluas wawasan tentang budidaya durian. Sekarang dia sudah menikmati dari hobinya itu.
Hasilnya pun sudah kelihatan. Kebun yang berada di sekitar pemukiman warga ini sudah berbuat lebat. Bahkan rasa buahnya pun, luar biasa lezat. Tak kalah dengan berbagai jenis durian yang dijual di Malaysia. Puluhan varian kadu pun ada di kebun miliknya itu. Lokasinya gampang dijangkau. Tak jauh dari Rajagaluh. Dekat dengan petilasan Prabu Siliwangi di Desa Pajajar.
Sekali datang, bisa menikmati banyak varian durian. Harganya pun sangat ramah di kantong. Tapi sayang, tidak setiap saat stok durian matang tersedia di kebun Nang Sumarna itu. (*)