KUNINGAN- Semua wilayah di Cirebon dan sekitaranya, terutama di Kabupaten Kuningan mulai turun hujan. Hal ini patut diwaspadai adanya berbagai bencana terutama longsor di wilayah Kabupaten Kuningan.
Karena, kawasan ini berupa daerah perbukitan dan hampir saban tahun di musim penghujan, sering terjadi tanah longsor. Daerah rawan longsor tersebut merupakan wilayah yang berada di selatan Kuningan terutama yang berada di daerah perbukitan. Sesuai prediksi BMKG, dari awal musim hujan akan terjadi pada akhir November.
Berdasarkan informasidari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, dari total 32 kecamatan, sebanyak 16 kecamatan masuk dalam daftar rawan bencana alam. Ke 16 kecamatan itu membentang dari wilayah timur hingga selatan Kuningan. Yakni Kecamatan Luragung, Cimahi, Cibingbin, Cibeureum, Karangkancana, Kadugede, Nusaherang, Darma, Selajambe, Subang, Cilebak, Ciwaru, Garawangi, Ciniru, Hantara, dan Maleber.
BACA JUGA:Bebas, Pasangan Amin Berpose Salam Hormat di Surat Suara
Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Kuningan Indra Bayu Permana mengatakan, pihaknya melakukan sejumlah persiapan dalam upaya mitigasi bencana hidrometrologi. Antara lain pengerahan personel, relawan hingga logistik yang mungkin diperlukan. Termasuk menjalin komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk kemudahan koordinasi jika bencana terjadi.
Menurutnya, semua kecamatan di Kabupaten Kuningan yang berjumlah 32 kecamatan, terbilang rawan bencana hidrometrologi seperi pergerakan tanah, longsor dan banjir. Yang terbilang paling rawan pergerakan tanah dan longsor ada 16 kecamatan. Dan semuanya terkonsentrasi berada di wilayah Selatan Kuningan seperti Selajambe, Cilebak, Hantara Ciniru dan lainnya.
BACA JUGA:Lewat Aplikasi Sapawarga, Keluhan Direspon Cepat
Ia pun mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap beberapa fenomena alam yang mungkin terjadi pada peralihan musim tersebut. Seperti hujan lebat, angin kencang (puting beliung), sambaran petir, banjir bandang dan tanah longsor. Termasuk memperhatikan lingkungan sekitar dari kemungkinan bencana.**