CIREBON- Setidaknya ada 2 alasan, kenapa perolehan suara PKB di Kabupaten Cirebon menurun.
Ya suara PKB di Kabupaten mengalami penurunan dalam Pemilu 2024 ini? Simpatisan PKB Kabupaten Cirebon Abu Tolkha merasa prihatin dengan kondisi tersebut.
Tentu saja, dirinya mencoba menginventalisir sejumlah persoalan yang dihadapi PKB Kabupaten Cirebon, sehingga menyebabkan penurunan jumlah kursi di DPRD Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:DBD di Bulan Februari Melonjak 108 Kasus, Paling Banyak Terjadi di Susukan Lebak
Disebutkan oleh Abu Tolkha, pertama bahwa DPP PKB beberapa waktu menjelang Pemilu 2024 lebih memilih untuk fokus pada satu pesantren untuk pembasisan kader.
Sementara, pesantren tersebut merupakan pemain baru dalam kancah perpolitikan di Kabupaten Cirebon.
“Ada banyak pesantren yang menjadi basis dan sudah banyak berkontribusi terhadap PKB seakan-akan diabaikan,” bebernya.
BACA JUGA:Panjat Tebing di GGM Talaga Manggung Majalengka Adalah Lokasi Favorit Buat Ngabuburit
Sehingga, lanjut dia, banyak ulama, santri dan simpatisan PKB yang sudah mengakar di pesantren-pesantren tersebut menjadi apriori.
Kedua, para anggota legislatif dari PKB yang terpilih pada periode 2019 selam bertugas menjadi wakil rakyat, ternyata tidak mampu bekerja dengan baik.
“Selama mereka bertugas di lembaga legislatif, tidak bia memberikan manfaat apa-apa, baik untuk masyarakat yang memilih maupun partainya,” imbuh Abu Tolkha.
Sementara, para pengurus DPC PKB Kabupaten Cirebon, khususnya tanfidz sebagai motor penggerak partai tidak bisa berbuat apa-apa.
“Begitu juga dengan kepengurusan Dewan Syuro tidak banyak melakukan langkah kongkrit untuk mengurai kekusutan yang terjadi.”
“Termasuk, kurang melakukan komunikasi dan silaturahmi ke sejumlah pesantren yang notabene adalah kantong-kantong suara bagi PKB,” bebernya.