CIREBON-Kesadaran masyarakat untuk taat berlalu lintas menurun. Terbukti, jumlah teguran selama Operasi Keselamatan Lodaya 2024 yang digelar Satlantas Polresta Cirebon meningkat.
Dari 2.325 teguran pada tahun 2023, menjadi 8.324 teguran pada tahun 2024 ini.
“Operasi Keselamatan Lodaya 2024 yang dilaksanakan pada 4 Maret 2024, telah selesai pada Minggu kemarin (17/3). Jumlah teguran selama operasi tersebut berjumlah 8.324 teguran,” ungkap Kasat Lantas Polresta Cirebon Kompol Muhamad Ardi Wibowo melalui Iptu Hesty kepada Radar Cirebon, di Mako Polresta Cirebon, kemarin.
Diungkapkannya, paling banyak pelanggaran terjadi di wilayah Kecamatan Plered dan Weru. Disana, petugas kerapkali menemukan pelanggaran kasat mata, seperti tidak menggunakan helem, melawan arus lalu lintas, dan lainnya.
BACA JUGA:Ancam Cabut Izin Amdal Lalin
Kemudian paling banyak kedua, ditemukan di wilayah Kecamatan Dukupuntang. Di daerah ini, didominasi oleh pengendara yang tidak menggunakan helem.
Rata-rata pelanggaran itu, kata Hesty, hanya dikenakan teguran oleh petugas polisi lalu lintas (Polantas).
“Dalam operasi ini kita hanya teguran saja. Tidak ada penindakan tilang. Karena yang utama adalah kegiatan preemtif dan preventifnya,” ujarnya.
Sementara untuk di Wilayah Sumber, menurut Hesty, sudah banyak pengendara yang mulai taat berlalu lintas.
BACA JUGA:Puasa Bersosial Media
Pasalnya, di Sumber banyak anggota yang melaksanakan gatur pagi maupun sore. Sehingga, pengendara mulai tertib berlalu lintas.
Terkait sasaran Operasi Keselamatan Lodaya 2024, Hesty mengungkapkan, ada 11 pelanggaran yang menjadi target operasi tersebut.
Utamanya, pelanggaran kasat mata, seperti tidak menggunakan helem, tidak menggunakan sabuk pengaman, melawan arus, menggunakan ponsel saat berkendara, dan lainnya.
“Operasi digelar menjelang bulan Ramadan, tujuannya saat musim mudik 2024 mendatang, pengendara diharapkan taat dalam berlalu lintas. Dengan harapan menurunnya angka kecelakaan lalu lintas,” tandasnya.
BACA JUGA:Menguji Ketahanan Pangan