Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan memberlakukan diskon tarif tol selama momen libur Lebaran 2024.
Dalam sebuah keterangan kepada wartawan di Komplek Kementerian PUPR di Jakarta, Basuki menyatakan bahwa rencana diskon tarif ini bertujuan untuk mengatur lalu lintas di masa liburan.
"Insya Allah ada karena diskon itu untuk mengatur lalu lintas," kata Basuki, belum lama ini.
Beberapa BUJT secara rutin memberlakukan diskon tarif tol pada periode-periode tertentu seperti saat momen liburan besar seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Diskon ini tidak hanya bertujuan untuk membantu kelancaran lalu lintas, tetapi juga untuk meringankan beban biaya perjalanan masyarakat serta mendorong sektor pariwisata.
BACA JUGA:Menteri PAN-RB: Tes PPPK Cuma Formalitas, 2,3 Juta Honorer Pasti Diterima dan Dapat NIP
Namun, diskon tarif tol biasanya diberlakukan pada jam-jam di luar tanggal puncak arus mudik. Hal ini bertujuan untuk mendorong penggunaan jalan tol di luar jam-jam sibuk dan membantu mengurai kemacetan.
Meskipun saat ini belum ada BUJT yang mengajukan pemberlakuan diskon tarif tol, Menteri Basuki memastikan bahwa diskon tetap akan diberlakukan pada momen Lebaran tahun ini.
Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan memprediksi bahwa pergerakan masyarakat selama Idul Fitri 2024 diperkirakan mencapai 193,6 juta orang, yang merupakan lonjakan signifikan dibandingkan dengan pergerakan pada masa Lebaran 2023, yakni 123,8 juta orang.
Sementara itu, menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pemerintah akan menerapkan strategi komprehensif untuk mengatasi lonjakan pemudik yang dikhawatirkan menyebabkan kemacetan di beberapa titik dan jalur transportasi. Strategi ini mencakup pengaturan waktu mudik, pemberian diskon tarif transportasi masal, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, dan pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang berisiko mengalami kepadatan luar biasa.
BACA JUGA:Dear Warga +62, Jangan Mudik Lebaran Tanggal Segini Biar Gak Kena Macet!
"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi masal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang berisiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," kata Budi.
Perkiraan puncak arus mudik didasarkan pada preferensi masyarakat yang diperkirakan terjadi pada H-2 atau Senin, 8 April 2024, dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang. Sedangkan, perkiraan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+3, yakni Minggu, 14 April 2024, dengan potensi pergerakan 41 juta orang. (antara/jpnn)