Meningkatkan Value Siswa dan Sekolah

Selasa 05 Mar 2024 - 19:39 WIB
Reporter : M Hasanuddin
Editor : M Hasanuddin

Sementara dalam kategori Showcase, konsepnya hampir serupa dengan Indibiz IoT Idea. 

Perbedaannya terletak pada penilaian terhadap fungsi prototipe. 

Sejumlah program IoT berhasil diterapkan di sekolah-sekolah, seperti di SMKN 1 Losarang, Kabupaten Indramayu, yang melaksanakan program pengelolaan sampah. 

SMKN 1 Losarang merupakan pelanggan KiDi IoT pertama di Indonesia.

BACA JUGA:Partai Golkar Masih Juara

Saat pembukaan, sebanyak 65 sekolah terdaftar untuk mengikuti kompetisi ini. 

Jumlah peserta mencapai 148 tim (106 Cerdas Cermat IoT, 21 Indibiz IoT Idea, dan 21 Indibiz IoT Showcase), berasal dari 22 kota/kabupaten. 

Peserta terjauh berasal dari Surakarta, Klaten, dan Jepara, Jawa Tengah. 

Kompetisi dimulai sejak bulan Februari, melalui proses pendaftaran, penyisihan, hingga mencapai babak grand final.

General Manager Witel Cirebon, Sigit Shalako Abdulrajak, memberikan semangat kepada semua peserta dalam sambutannya sebelum kompetisi dimulai. 

BACA JUGA:Kesehatan Mental Pasca Pemilu

Ia menyatakan bahwa mereka yang berhasil lolos ke babak final adalah yang terbaik.

”Tetap semangat, tunjukkan kemampuan maksimal agar dapat menjadi yang terbaik,” ujarnya.

Sigit berharap bahwa kompetisi ini dapat meningkatkan kapasitas siswa, guru, dan sekolah, serta berdampak pada penerapan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari.

”Semoga dengan adanya kompetisi ini, siswa SMA/SMK dapat termotivasi untuk lebih inovatif, bersaing di industri, menguasai IPTEK, dan meningkatkan nilai siswa SMA/SMK serta reputasi sekolah,” tutupnya. (ade)

Kategori :

Terkait

Selasa 05 Mar 2024 - 19:39 WIB

Meningkatkan Value Siswa dan Sekolah