Harga Pangan Melonjak, El Nino Penyebabnya?

Senin 04 Mar 2024 - 17:46 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Oleh: Yanti Heryanti SST MSi 

HARGA pangan melejit, masyarakat menjerit. Dampak kenaikan harga pangan, menambah berat beban yang harus dipikul oleh masyarakat. 

Berbagai pihak memberikan alasan bahwa El Nino adalah penyebab kenaikan harga tersebut. Apa itu El Nino dan benarkah El Nino menjadi penyebab kenaikan harga pangan? 

Angka inflasi yang dirilis BPS tanggal 1 Maret 2024 menunjukan kenaikan harga yang memang sangat signifikan. Inflasi bulan Februari 2023 secara nasional sebesar 0,37 persen, inflasi Jawa Barat sebesar 0,45 persen dan inflasi Kota Cirebon sebesar 0,55 persen.

Komoditas yang paling dominan memberikan andil inflasi secara umum adalah beras, cabai merah, telur ayam dan daging ayam. 

BACA JUGA:Tekan Harga Jelang Ramadan, Bulog Salurkan Beras SPHP ke Ritel dan Pasar Tradisional

Beras merupakan komoditas pangan yang paling strategis. Pada bulan Februari, beras mengalami inflasi secara nasional sebesar 5,32 persen. Kenaikan harga beras terjadi di 37 Provinsi.

Hanya 1 provinsi yang mengalami penurunan harga (deflasi) pada beras yaitu Provinsi Jambi. Harga beras di bulan Februari ini merupakan harga beras tertinggi dibanding periode sebelumnya.

Secara nasional luas panen padi sepanjang Januari-April 2024 diperkirakan seluas 3,52 juta hektare atau mengalami penurunan 0,69 juta hektare (16,48 persen) dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang mengalami penurunan luas panen tertinggi yaitu sebesar 78,75 ribu hektare. Faktor cuaca memang menjadi salah satu pemicu menurunnya luas panen dan melonjaknya harga pangan. 

BACA JUGA:Baru Sebulan, Pelayanan SIM di MPP Dinilai Efektif

Sejak awal tahun 2023 lalu Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan akan adanya dampak lanjutan El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) di Indonesia hingga bulan Februari 2024.

Saat itu BMKG telah memprediksi dua fenomena alam tersebut terjadi secara bersamaan dan akan saling menguatkan. 

El Nino adalah fenomena meningkatnya suhu air laut di Samudera Pasifik melebihi rata-rata suhu normal. El Nino disebut juga fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) melebihi kondisi normal. 

Kondisi ini biasanya terjadi pada siklus 4-7 tahun dan terjadi di Samudera Pasifik bagian Tengah dan Timur. Meningkatnya SML di Samudera Pasifik mengakibatkan musim kemarau akan semakin kering dan semakin panjang di Indonesia. 

Tags :
Kategori :

Terkait