Oleh: Endang Kurnia
KEHIDUPAN sekarang edukasi parenting bagi calon ibu sangat penting dilakukan dalam membentuk pondasi dalam keluarga, karena disuguhkan dengan berbagai tantangan modern seperti pengaruh teknologi dan perubahan akan gaya hidup.
Beberapa minggu yang lalu, saya mengamati dari kejauhan seorang Ibu mendidik anaknya dengan melakukan cara yang kasar.
Meskipun mendapatkan teguran berupa kecaman jika melawan dari orang tua, anaknya bukan sebaiknya sadar namun makin bertingkah seenaknya dan kabur mencari pelampiasan ke anak orang lain.
Selain itu, seorang ibu tenggelamkan anaknya hidup-hidup. Kejadian tersebut merupakan salah satu contoh dari sekian banyak kasus lainnya.
BACA JUGA:Tantangan Hak Digital
Keluarga dekat adalah tempat dimana seorang anak, pertama kali belajar untuk meniru.
Orang tua adalah guru bagi anak sedangkan rumah ialah sekolah bagi anaknya, seorang anak peniru yang unggul untuk mengikuti karakter dan cara orang tuanya mendidik dirinya.
Jika kemudian ibu, sebagai satu-satunya tempat perlindungan mereka yang notabenenya sesama perempuan. Namun, seorang ibu juga tidak menghadirkan tempat teraman bagi sang anak terkhusus perempuan. Jadi, dimana lagi tempat mereka mendapatkan kepercayaan selain dirinya sendiri.
Menurut Jerome Kagam seorang psikologi perkembangan, parenting atau pengasuhan sebagai serangkaian keputusan tentang sosialisasi pada anak mencakup yang seharusnya dilakukan orang tua agar mampu bertanggung jawab dan berkontribusi sebagai anggota masyarakat.
BACA JUGA:Edarkan Obat Ilegal, Pemuda Dibekuk Polisi
Pendapat lain diungkapkan oleh Gunarsa, parenting orang tua ialah pola interaksi antara anak dan orang tua bukan hanya kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan kebutuhan psikologis namun lebih dari itu.
Anak juga membutuhkan pengajaran norma-norma yang berlaku di masyarakat agar anak kelak bisa hidup selaras dengan lingkungannya. Pola asuh orang tua sangat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak. Oleh karena itu, ilmu parenting anak sangat penting untuk di kuasai orang tua.
Hal ini dapat menghindari orang tua dari pola asuh yang salah dan menanggulangi kekecewaan pada anak yang dimana dapat mempengaruhi masa depannya.
Dinamika dalam keluarga, pola asuh merupakan peran sentral dalam membentuk karakter perkembangan anak. Salah satu pendekatan yang dapat memberikan dampak positif adalah authoritative parenting yang berbeda dengan pola asuh otoriter atau permisif.