CIREBON-Bantuan pupuk subsidi untuk petani di Kabupaten Cirebon dinilai sangat rendah. Demikian dikatakan Wakil Bupati (Wabup) Cirebon Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi kepada Radar Cirebon, kemarin.
Dijelaskan politisi yang akrab disapa Ayu ini, berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, alokasi pupuk subsidi pada tahun 2024 sebanyak 24.127 ton, dengan rincian 14.664,44 ton jenis pupuk urea dan 9.463,39 ton jenis NPK phonska.
Menurutnya, alokasi pupuk tersebut masih rendah untuk kebutuhan petani selama 2024 jika melihat angka yang diusulkan para petani dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“Dari angka yang diusulkan dalam RDKK itu masih rendah, dan diperkirakan tidak akan mencukupi sampai dengan Desember 2024,” ujarnya.
BACA JUGA:Tuding Kesadaran Parpol Rendah
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kekurangan pupuk subsidi di akhir tahun 2024, nanti, Ayu mengajak para petani untuk menggunakan pupuk organik untuk mengganti pupuk subsidi.
Menurutnya, jenis pupuk organik selain murah, juga mampu menyuburkan tanah. Tidak hanya itu, pupuk organik juga dinilai ramah lingkungan, dan lebih mudah di dapat dibandingkan dengan pupuk jenis lainnya. Karena jenis bahan baku pupuk organik berupa kotoran hewan ternak.
“Bahan bakunya kan berupa kotoran hewan ternak, dapat diberdayakan untuk membantu meningkatkan perekonomian petani. Pupuk organik juga dapat mengembalikan kesuburan tanah, sehingga bisa meningkatkan produksi pertanian,” jelasnya.
Menurutnya, Kabupaten Cirebon salah satu lumbung padi nasional. Dimana, penyediaan pangan sangat tergantung pada keberhasilan pertanian. Sehingga, pencapaian produksi pertanian memerlukan dukungan sarana dan prasarana, salah satunya pupuk.
BACA JUGA:Permudah Warga Jelang Pemilu, Disdukcapil Buka Pelayanan Adminduk
Oleh karena itu, sambung Ayu, pemerintah setiap tahunnya memberikan bantuan pupuk subsidi. “Setiap tahunnya pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi pupuk untuk mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas hasil pertanian,” ujarnya. (cep)