CIREBON - Pengorbanan materi yang tidak sedikit, waktu, tenaga, bahkan hal-hal lain yang diluar logika yang dikeluarkan para caleg menjadi modal pencalonan, berpotensi berimbas pada munculnya depresi, jika hajat para caleg tersebut tidak terealisasi.
Maka dari itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon memberikan layanan Psikiatri atau spesialis Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ). Layanan ini, dapat menampung puluhan pasien rawat inap, serta lebih banyak pasien rawat jalan ke poliklinik Spesialis Kesehatan Jiwa.
Kabid pelayanan keperawatan RSDGJ Yogi Yana Rahman menjelaskan, fasilitas layanan psikiatri ini memang sudah tersedia di RSDGJ sejak lama, dengan SDM dua orang dokter spesialis psikiatri atau Kesehatan Jiwa, serta dukungan SDM perawat khusus yang membantu menangani.
BACA JUGA:Enam Bulan, Persis Majalengka Miliki Gedung Dakwah Senilai Rp2,8 Miliar
Untuk pelayanan rawat inap, RSDGJ juga telah menyiapkan ruangan perawatan khusus. Di ruang Perawatan Surya Negara, sebanyak 20 bed/ruangan rawat inap tersedia. Terdiri dari 8 ruang isolasi untuk pasien kesehatan jiwa yang menunjukkan gejala gaduh gelisah (ngamuka/tidak stabil), serta masing-masing 6 ruang rawat inap buat pasien kesehatan jiwa yang sudah tenang dan stabil.
Setiap bed pelayan rawat inap, berada di satu ruangan khusus. Jadi tidak tercampur dengan pasien lain. Bahkan, terkadang ada kondisi pasien yang gaduh gelisah dan ingin mengakhiri hidup. “Yang di ruang gaduh gelisah, bed brangkarnya bahkan sampai kita cor ke lantai, karena pernah dijebol. Pintu ruangannya, masing-masing dari besi,” ungkapnya.
BACA JUGA:Hari Pertama Kampanye Terbuka di Kota Cirebon Sepi
Menurutnya, selama ini pasien layanan kesehatan jiwa biasanya yang datang berobat jalan, adalah yang sudah rutin menjalani terapi konseling dan pengobatan. Sedangkan, kalau yang datangnya dalam kondisi emosional yang tidak, bisa langsung ke IGD nanti ada petugas khusus yang menangani.
Kepala Perawat Ruangan Suryanegara Nera menyebutkan, pasien kesehatan jiwa biasanya disebabkan oleh tiga faktor. Biologis, psikologis, sosisologis. (**)