Ketika wacana kemajuan dan perjuangan kian meluas, seruan kemerdekaan memuncak pada beberapa perang di beberapa daerah, dan rakyat bergerak melawan penjajahan dan mempertahankan kemerdekaan. Elite intelektual berseru, semua elemen masyarakat bertindak angkat senjata.
Perang yang dihadapi pada masa sekarang berbeda. Gerakan intelektual mengajak seluruh masyarakat meningkatkan kualitas hidup melalui peluang sosial pendidikan bukan hanya demi agregat IPM. Di balik agregat itu, Harapan Lama Sekolah seyogianya bukan hanya statistik jumlah tahun yang dihabiskan di sekolah, melainkan juga kapabilitas siswa yang bertambah, sehinga nantinya mereka bisa berfungsi optimal dalam memajukan masyarakat.
Bambu runcing di masa sekarang adalah penalaran kritis, kreativitas, dan inovasi untuk menghadapi berbagai tantangan dan masalah sosial melalui penguasaan kecerdasan artifisial, internet of things, big data, dan robotik, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat secara adil dan setara.
BACA JUGA:Pansus I DPRD Kabupaten Cirebon Jawab Keraguan Eksekutif soal Revisi Perda RTRW
Bidang pekerjaan sektor pertanian, perikanan, dan pertukangan masih tetap ada dan akan dikelola lulusan sekolah, tetapi strategi pengerjaannya sudah harus berubah dan membutuhkan kreativitas dan inovasi. Dalam konteks negara demokrasi, HLS juga berarti peningkatan kebebasan serta kapabilitas menilai dan menentukan pilihan-pilihan politik.
Seabad lalu, rakyat tak punya kebebasan memilih penguasa mereka sehingga suara elite intelektual menggerakkan mereka. Sekarang, semua manusia dewasa Indonesia bisa memilih pemimpin mereka secara langsung. Kecerdasan menilai dan memilih pemimpin terbaik dari berdasarkan pertimbangan rasional akan menentukan kebijakan publik yang berorientasi kemajuan masyarakat.
Peran guru dalam memajukan Indonesia makin berat. Guru mempunyai kapabilitas melalui peluang sosial yang sudah diperolehnya dan ketangguhan melayani siswa sepenuh hati. Peluang sosial ini juga perlu didukung oleh pemenuhan fasilitas ekonomi dan keamanan, terutama untuk guru di daerah tertinggal dengan tantangan geografis berupa jaminan hidup layak dan infrastruktur jaringan telekomunikasi agar kapabilitas mereka juga bisa meningkat.
Dan agar ketangguhan guru bisa berbuah kemajuan. Selamat Hari Guru, Transformasi Guru, Wujudkan Indonesia Maju! (*)
Penulis adalah Wakil Ketua PGRI Kabupaten Indramayu