Ujian akhir semester bagi para mahasiswa, tentu sangat identik dengan kertas soal dan jawaban. Namun, hal berbeda dilakukan Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Institut Prima Bangsa (IPB) Cirebon.
Puluhan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pendidikan Seni dan Keterampilan menggelar proyek Pentas Seni dan Drama sebagai syarat lulus mata kuliah tersebut, Sabtu (6/1/2024).
Oleh sebab itu, Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Seni dan Keterampilan, Ratri Nuryani Qudwattathifah MPd mengatakan bahwa Pentas Seni dan Drama yang digelar di lingkungan kampus setempat itu dapat disaksikan secara umum, guna mengaplikasikan teori yang selama ini dipelajari para mahasiswa di dalam kelas. “Jadi untuk UAS-nya itu tak ada tes tertulis, yang digunakan itu adalah Pentas Seni dan Drama untuk semester 1," ungkap Ratri.
Ada tiga pentas drama yang ditampilkan. Mulai dari Bawang Merah Bawang Putih, Kisah Kasih Anak SMA dan Roro Jonggrang. Kemudian, adapula sejumlah penampilan lainnya dari mahasiswa PGSD yang berkolaborasi dengan UKM Kesenian IPB Cirebon.
BACA JUGA:Menjaga Kedaulatan NKRI melalui Diplomasi Perbatasan
Lalu, dalam kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan dari para dosen. Mereka sukses menampilkan parodi dari film Petualangan Sherina. Menurut Ratri, selain harus menguasai kompetensi mengajar di dalam kelas, mahasiswa PGSD juga dituntut mempunyai kemampuan lain, seperti keterampilan menari, bernyanyi dan sebagainya. Sebab, dengan mempunyai kemampuan-kemampuan tersebut, mereka akan bisa membagikannya kepada para siswa yang diajarkannya kelak.
Maka dari itu, pihaknya mendorong kepada para mahasiswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya di bidang apapun.
“Kita selalu menekankan bahwa di dalam kelas guru itu tidak hanya menyampaikan materi mata pelajaran, tetapi juga harus ada keterampilan yang kamu kembangkan dan bagikan kepada siswanya. Maka dari itu, kita selalu mendorong mahasiswa untuk mengembangkan potensi, minat dan bakat yang dimilikinya," pungkasnya. (awr/opl)