APH Selidiki Proyek Alun-alun Pataraksa, DPRD Jabar Desak Audit Menyeluruh

Rabu 03 Jan 2024 - 18:35 WIB
Reporter : Eep F
Editor : Eep F

Aparat penegak hukum atau APH bergerak menyelidiki proyek Alun-alun Pataraksa. Menghabiskan anggaran hingga Rp15,7 miliar (sebelumnya disebutkan Rp15,5 miliar), kondisi alun-alun yang baru diresmikan pada bulan November 2023 itu justru memprihatinkan. Bahkan bangunan gapura di alun-alun yang berada di kompleks perkantoran Pemkab Cirebon itu ambruk pada Selasa malam, 2 Januari 2024. 

Turunnya APH meminta data terkait proyek Alun-alun Pataraksa ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kepala DLH) Kabupaten Cirebon Iwan Ridwan Hardiawan. “Ada beberapa permintaan data dan klarifikasi terkait insiden ini dari APH," ungkap Iwan saat dikonfirmasi Radar Cirebon pada Rabu, 3 Januari 2024. 

Iwan juga mengaku kecewa dengan hasil pekerjaan Alun-alun Pataraksa. Karena saat evaluasi pekerjaan, pihaknya selalu mendapat input positif dari pelaksana proyek. Nyatanya, justru terjadi peristiwa robohnya bangunan gapura.

Iwan sendiri mengaku menerima informasi ambruknya gapura tersebut sekitar pukul 20.37 WIB. “Begitu saya terima informasinya, langsung turun ke lapangan. Jujur saya kecewa dengan hal ini,” katanya.

BACA JUGA:Gapura Pataraksa Roboh, Bupati Cirebon: Ini Kacau, Bongkar Semua dan Bangun Ulang!

“Selama pelaksanaan pekerjaan, kita selalu melakukan evaluasi dengan konsultan. Kita percaya betul ke mereka karena kita (Dinas LH, red) tidak punya orang teknik (perihal bangunan gapura, red). Sekarang hasilnya seperti ini, ini yang juga mau kita tanyakan ke konsultan. Kita akan minta pertanggung jawaban mereka," lanjut Iwan.

Masih menurut Iwan, khusus untuk pembuatan gapura tersebut menghabiskan anggaran Rp226 juta yang merupakan bagian dari proyek Alun-alun Pataraksa tahap II. “Kalau terkait spesifikasi, strukrur dalam RAB, menurut keterangan pengawas memang seperti itu kolomnya. Tapi detailnya, kita akan panggil pelaksana dan konsultan pengawas. Kita akan dengar penjelasan dari mereka seperti apa," ujarnya.

Iwan mengaku sudah membicarakan kejadian ini dengan pelaksana. “Kita sudah ngobrol dengan pelaksana. Dengan kejadian ini, gapuranya dibongkar total dua-duanya. Ini pemeliharaan sampai 27 April 2024. Sekali lagi ini masih tanggung jawab pelaksana," bebernya.

DLH, sambung Iwan, sudah melihat beberapa kerusakan yang ada di Alun-alun Pataraksa. Pihaknya bahkan pada tanggal 2 Januari 2024 sudah menyurati pelaksana proyek untuk memperbaiki beberapa bagian yang mengalami kerusakan.

BACA JUGA:Waduh...Polemik Tanah Karangmas Memanas

“Kita sebelumnya pada 2 Januari 2024 itu sudah kirim surat ke pelaksana dan meminta segera dilakuka perbaikan, di antaranya gapura dan lain-lain. Tapi gapuranya ambruk duluan sebelum dilakukan perbaikan," katanya.

Sementara itu, data yang dihimpun Radar Cirebon, konsultan pengawas proyek itu adalah CV Ganesa Karya Konsultan. Dari data DLH, konsultan itu berasal dari Bandung. Sementara pelaksana proyek adalah CV Caesar Utama Jaya dari Kabupaten Cirebon.

BAMBANG: PERLU AUDIT MENYELURUH

Ambruknya gapura Alun-alun Pataraksa juga disorot Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Bambang Mujiarto ST. Politisi PDIP tersebut mendesak agar penanganan insiden Pataraksa ditangani dengan serius sehingga tidak terulang di kemudian hari.

Bambang pun memberikan beberapa catatan terkait ambruknya gapura tersebut. Yang pertama, Bambang memberikan nilai minus untuk pelaksana proyek yang pada kenyataannya apa yang dikerjakan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan.

Kategori :