Donald Trump Ancaman Pengambilalihan Terusan Panama

Minggu 22 Dec 2024 - 21:21 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

NEW YORK - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, memberikan pernyataan kontroversial terkait Terusan Panama. Dia mengancam akan mengambil alih kendali atas jalur pelayaran utama tersebut jika negara sekutu Amerika itu tidak segera mengelola tarif yang dianggapnya terlalu tinggi. 

Dalam unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump menyebut Terusan Panama sebagai aset nasional yang sangat penting bagi keamanan dan ekonomi Amerika Serikat karena perannya dalam ekonomi dan keamanan.

Trump tidak segan-segan untuk mengkritisi kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan oleh Pemerintah Panama. Ia menyebut kebijakan tarif itu "konyol" dan menekankan bahwa "penipuan ini" harus dihentikan. 

Menurutnya, jika prinsip-prinsip moral dan hukum dalam kerja sama antara AS dan Panama tidak ditindaklanjuti, maka pihaknya akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan sepenuhnya kepada AS. 

BACA JUGA:Puluhan Terluka dan Korban Jiwa

"Jika prinsip-prinsip, baik moral maupun hukum, dari sikap murah hati ini tidak ditindaklanjuti, maka kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami sepenuhnya," ujar Trump.

Pengulangan nada ancaman ini mencerminkan sikap agresif Trump dalam menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan ekonomi dan strategi nasional.

Terusan Panama adalah jalur air buatan yang terletak di Panama, Amerika Tengah, yang melintasi Tanah Genting Panama menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik. Jalur ini memegang peranan penting dalam perdagangan global, dengan hampir 5 persen dari total lalu lintas maritim dunia melaluinya. Fungsi strategis Terusan ini tidak hanya penting bagi transportasi barang, tetapi juga bagi kepentingan militer AS di wilayah tersebut. Sekitar satu juta kapal melewati terusan ini setiap tahunnya, menjadikannya sebagai rute vital bagi sekutu-sekutu Amerika, termasuk China, Jepang, dan Korea Selatan.

Trump menyatakan bahwa pernyataan ini disampaikan dalam konteks ketidakpuasan terhadap kendali Panama terhadap jalur perairan tersebut, yang tahun lalu menghasilkan pendapatan hampir lima miliar dolar AS. Pendapatan ini semakin membuktikan betapa pentingnya Terusan Panama dalam arus perdagangan di tingkat global, dan seberapa besar nilai strategisnya bagi negara-negara yang tergantung pada rute tersebut.

BACA JUGA:Program 3 Juta Rumah Perlu Kajian Komprehensif

Pernyataan Trump juga menggarisbawahi sejarah panjang pengaruh AS terhadap Terusan Panama. AS membangun sebagian besar kanal tersebut dan menjalankan kendali atas wilayah di sekitar jalur tersebut selama beberapa dekade. Namun, setelah periode pengelolaan bersama, kendali terusan secara resmi diserahkan kepada Panama pada tahun 1999. Meskipun begitu, hubungan antara kedua negara tetap kompleks, dan ketegangan mengenai kontrol dan tarif selalu menjadi tema yang sensitif.

Ancaman Trump untuk mengambil alih Terusan Panama menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan hubungan bilateral antara kedua negara. Sementara AS masih memiliki kepentingan yang kuat dalam arus perdagangan internasional, pendekatan Trump yang agresif dapat merusak hubungan diplomatik yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Banyak analis politik mempertanyakan apakah pernyataan ini akan menjadi kebijakan resmi setelah Trump dilantik, atau hanya sekadar retorika politik menjelang pemilihan.

Berbeda dengan pendahulunya, yang mengambil pendekatan lebih diplomatis, Trump tampaknya lebih condong untuk menghadapi masalah dengan cara yang keras dan langsung. Jika ancaman ini direalisasikan, bukan tidak mungkin akan terjadi ketegangan yang lebih besar di kawasan tersebut, serta dampak yang luas pada hubungan perdagangan global.

BACA JUGA:PAN Dorong Ketahanan Pangan Nasional

Kenyataannya, Terusan Panama menjadi simbol interaksi antara kekuatan besar dan negara-negara kecil. Isu tarif dan kendali atas rute perdagangan yang vital ini akan terus menjadi topik debat intensif dalam konteks politik dan ekonomi global. Keberanian Trump untuk mengangkat masalah ini juga menunjukkan bahwa dinamika kekuasaan dalam perdagangan internasional terus berubah dan harus diperhatikan oleh semua pihak yang terlibat. (ant)

Tags :
Kategori :

Terkait