“Kami meminta agar bangunan SMPN 1 Talun yang roboh untuk diperbaiki sesegera mungkin. Targetnya, Februari 2025 ruangan yang rusak bisa difungsikan kembali," terang Wahyu yang juga Kepala Disdik Jawa Barat itu.
Untuk bangunan, kata Wahyu, akan dikonsultasikan dengan pihak terkait. Ke depan akan dialokasikan untuk perbaikan atap yang rubuh. Untuk sementara, aktivitas belajar mengajar akan dialihkan ke ruang guru. “Kami berharap perbaikan untuk ruang yang ambruk ini bisa terselesaikan pada tahun 2025," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD kabupaten Cirebon Dr Sophi Zulfia SH MH mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti kejadian ini melalui pengawasan secara intensif. Yakni mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
“Kita berharap ke depan tidak ada lagi kejadian seperti ini. Untuk itu kami juga akan memanggil pihak terkait, terutama terkait kualitas bangunan. Intinya, jangan terulang lagi,” terangnya.
BACA JUGA:PGM Ingin Cetak Siswa Berprestasi Melalui Porsisma
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Cirebon Kompol Siswo DC Tarigan mengatakan pihaknya langsung ke lokasi kejadian. Selain membantu proses evakuasi para siswa, pihaknya juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Tahap awal adalah olah TKP. Nanti sekiranya ada perkembangan akan kami sampaikan," ungkap Siswo. (sam/cep)