Anggapan Sekolah Elite Hanya Untuk Anak-anak Kalangan Berduit

Senin 09 Dec 2024 - 14:45 WIB
Reporter : Raswidi Hendra Suwarsa
Editor : Raswidi Hendra Suwarsa

CIREBON- Tidak hanya sekolah negeri, saat ini telah menjamur sekolah swasta berkualitas.

Sayangnya, akses ke sekolah-sekolah ini memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Hal ini menimbulkan anggapan bahwa sekolah elite hanya untuk anak-anak dari kalangan berduit.

Kondisi ini menjadi dilema bagi kalangan menengah ke bawah. 

Namun, tidak semua sekolah swasta mahal, praktisi pendidikan asal Cirebon, Dr Taufik Ridwan MHum, mengklasifikasikan tiga jenis sekolah swasta.

Pertama, sekolah bonafid dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta sarana dan prasarana (sarpras) yang terjamin.

BACA JUGA:Musim Hujan, Pj Bupati Cirebon Cek Drainase dan Gorong-gorong di Desa Weru Kidul 

Kategori ini biasanya disertai dengan biaya yang cukup tinggi.

“Pasti hanya anak-anak dari keluarga yang berduit yang bisa bersekolah di tempat seperti ini. Persoalannya, orang-orang yang berada di kalangan menengah ke bawah tidak bisa memanfaatkan akses pendidikan tersebut,” tutur pria berusia 42 tahun itu kepada Radar Cirebon, Minggu (8/12/2024).

Kategori kedua, kata pria yang meraih gelar doktor di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini, adalah sekolah swasta dengan biaya menengah.

BACA JUGA:Kabupaten Cirebon Baru Ada 2 SLB Negeri

Biayanya tidak terlalu tinggi, dengan sarpras yang cukup standar. 

Kategori ini, menurut Taufik, tidak terlalu banyak.

“Ada juga sekolah-sekolah swasta yang didirikan hanya untuk memenuhi kebutuhan akan sekolah, meskipun seadanya. Tiga level ini—low cost, middle cost, high cost—terjadi di Indonesia,” jelas alumnus Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Lulusan Pondok Pesantren HM Putra Lirboyo Kediri ini menilai bahwa ketiga klasifikasi sekolah tersebut bisa bersaing bahkan unggul dibandingkan sekolah negeri.

Kategori :

Terpopuler

Minggu 12 Jan 2025 - 19:29 WIB

Beristirahat

Minggu 12 Jan 2025 - 19:31 WIB

Pro dan Kontra tentang Childfree

Minggu 12 Jan 2025 - 19:55 WIB

Yakin Tak Jadi “Ban Serep”