Anggota DPRD Soroti Pelayanan

Selasa 12 Nov 2024 - 19:01 WIB
Reporter : Deden F
Editor : Deden F

Pasca mundurnya dr Luthfi sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled, DPRD Kabupaten Cirebon menilai, pelayanan rumah sakit di wilayah timur Cirebon itu jadi lebih buruk. Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Cirebon, Aan Setyawan mengatakan, mundurnya Luhfi, menyisakan banyak pekerjaan rumah (PR) bagi RSUD Waled. 

"Pak Luthfi mengundurkan diri, ternyata masih menyisakan PR. Yang paling utama adalah pelayanan. Peningkatan mutu kualitas rumah sakit itu, ditentukan oleh pelayanan," ujarnya kepada Radar Cirebon, Selasa (12/11).

Menurut Aan, permasalahan RSUD Waled ada sejak lama. Yakni, pelayanan yang tidak maksimal. "Contoh, pada saat pasien masuk, yang nerimanya satpam, bukan khusus bagian pelayanan. Dengan wajah yang kurang baik. Orang sakit melihat orang culas, malah tambah sakit. Harusnya, begitu pasien datang, dikasih senyuman, ramah. Sehingga, pasien sakit 100 persen, akan berkurang jadi 20 persen,” jelasnya 

Kedua, lanjut Aan, menumpuknya pasien di satu ruangan. “Ini juga tidak baik. Barangkali ada penyakit menular, kan kasihan pasien di satu ruangan nanti tertular," tuturnya.

BACA JUGA:KPU Gelar Simulasi Teknis Tungsura

Pihaknya sangat menyambut baik ketika Luthfi menjadi Direktur RSUD Waled untuk bisa melakukan berbagai perbaikan. "Nah, kondisi ini tengah diperbaiki oleh Pak Luthfi sebagai direktur. Sayangnya, pada saat perbaikan itu, kenapa Pak Luthfi mundur?" ujarnya.

Mundurnya Luthfi sebagai Direktur RSUD Waled, sangat disayangkan pihaknya. Karena, justru menimbulkan permasalahan. "Akhirnya, sekarang kekosongan direktur ini, menjadi masalah. Apalagi Pak Toyib, latar belakangnya adalah dokter. Tetapi managemen rumah sakitnya saya kira belum paham. Tentunya ini menjadi PR bupati yang akan datang," tuturnya.

Aan menilai, pasca mundurnya Luthfi, membuat pelayanan RSUD Waled jauh lebih buruk. "Sekarang pelayannya jauh lebih buruk. Saya dapat informasi, tunjangan pegawai RSUD Waled banyak yang belum dibayar. Ini kacau. Termasuk kegiatan-kegiatan fisik, banyak yang tertunda," tegasnya. (den)

Kategori :