Ia bilang bahwa setiap malam minggu atau hari libur bisa digelar pentas di hotel-hotel berbintang. Bisa juga diadakan festival yang berkelanjutan. Sehingga seni budaya Kota Cirebon tidak mati, tidak padam. “Pemerintah akan turun ke bawah untuk mengaktifkan lagi sanggar dan seni budaya kota Cirebon,” ucap Edo.
Jawaban itu direspons Paslon 1 Dani-Fitria. Fitria bilang yang disampaikan paslon 3 kurang lengkap dan masih sedikit ngambang. Karena, katanya, semua program pasti akan berpihak pada anggaran.
Paslon 1, kata Fitria, akan meningkatkan anggaran pariwisata dan budaya, karena promosi budaya pariwisata masih sangat kecil. Juga akan membuat agenda rutin tahunan seperti nadran, muludan, sedekah bumi.
Kemudian direspons Paslon 2 Eti-Suhendrik. Suhendrik mengatakan, akan menerapkan program pendidikan karakter di tingkat sekolah dasar, melalui program pendidikan karakter anak-anak merasa memiliki value lokal dari pendiri kota ini. “Sanggar-sanggar sudah pada hidup, sanggar untuk penari dan anak-anak kita, di Kota Cirebon ada,” ditambahkan Eti.
BACA JUGA:Usung Gagasan Strategis, Paslon Yanuar-Udin Targetkan 15 Ribu Sarjana
PENUTUP YANG BERAGAM
Sementara itu, setiap pasangan calon juga menyampaikan penutup yang beragam. Bukan hanya calon walikota, tapi juga wakilnya. Disambut dengan teriakan pendukung.
Pertama, disampaikan Pasangan Beres atau Eti Herawati dan Suhendrik. "Mudah-mudahan tiga paslon semuanya kondusif. Seperti itu menjadi harapan kita bersama. Kota Cirebon tetap aman," kata Eti.
Suhendrik menambahkan, satu-satunya paslon yang menggunakan identitas budaya Cirebon adalah paslon nomor 2. “Pada tanggal 27 nanti, kalau Kota Cirebon mau keren, anak mudanya mau maju, generasi Gen Z dan generasi milenialnya punya ruang terbuka yang baik, ruang kreatif dan technopark, maka pilih paslon nomor 2 berbaju batik mega mendung," kata Suhendrik.
Kemudian Paslon 1 Dani Mardani dan Fitria Pamungkaswati. Dani berharap waktu pencoblosan yang tersisa 17 hari lagi ini, bisa dimanfaatkan untuk sampai pada titik di mana tetap menjaga istiqomah, menjadikan momentum pilkada sebagai ikhtiar akbar. “Pertama adalah berlomba-lomba dalam kebaikan. Mudah-mudahan pemilu kita damai, mudah-mudahan masyarakat tidak dibikin bimbang. Apalagi sekarang kita sudah mengadakan 2 tahapan pilkada," kata Dani Mardani.
BACA JUGA:Emak-emak Semringah Dikunjungi Srikandi Ridhokan, Totalitas Menangkan PDIP
Terakhir Paslon 3 Efendi Edo dan Siti Farida. Edo menekankan untuk menjunjung sportivitas kota Cirebon dalam pilkada ini dengan baik, jujur dan adil. Tidak ada lagi keributan dan lain sebagainya. "Ini menunjukkan budaya orang Cirebon luar biasa," katanya.
"Kami paslon 3 ikut berkontestasi pada pilkada ini tentunya kita juga ingin menumbuhkembangkan Kota Cirebon yang lebih baik lagi. Membangun, merubah kota Cirebon yang lebih baik lagi," imbuhnya.
Itu, lanjutnya, semata-mata untuk anak cucu kita ke depan. "Paslon 3 ingin menyelesaikan persoalan-persoalan masa lalu tapi tidak membuat persoalan baru," pungkasnya. (ade/abd)