Pagelaran Seni Budaya Losari menjadi daya tarik sendiri. Ya, seni Barongan yang berusia 200 tahun kembali dilestarikan oleh para pemuda Losari yang menginisiasi acara tersebut.
Pagelaran itu, sebagai bentuk kepedulian pemuda Losari dalam menghidupkan kembali seni dan budaya Losari yang sudah lama tidak terekspose.
Dalam pagelaran tersebut, dimeriahkan oleh beberapa jenis seni dan budaya yang ada di Losari. Di antaranya Tari Topeng Losari dari Sanggar Purwa Bakti dan Sanggar Purwa Kencana. Ada juga Sintren yang disajikan secara apik oleh seniman senior Mimi Etun.
Bukan hanya tarian ada juga musik yang di isi oleh D'Brug dari Losari, Angklung, Hadroh. Di samping itu, kesenian Buroq juga turut memeriahkan acara tersebut.
BACA JUGA:Sedimentasi, Nelayan Sulit Melaut
“Sebagai pamungkas kami menampilkan Barongan yang berumur 200 tahun. Ada juga Iing Sayuti selaku Koreografer internasional juga turut hadir,” ujar Ketua Pelaksana, Zarkasih.
Ia juga menyampaikan, kegiatan semacam ini cukup efektif untuk mengenalkan kesenian dan budaya terhadap masyarakat Losari khusunya, dan warga Cirebon pada umumnya.
Ia berharap, acara seperti itu bisa menjadi wadah untuk para seniman yang ada di Losari dan juga memotivasi anak-anak usia dini hingga remaja untuk dapat melestarikan kesenian dan budayanya.
“Sebab, kedepan kami ingin acara ini bisa menjadi agenda tahunan yang ada di Kecamatan Losari. Seperti yang kita ketahui kita seakan sudah terdisrupsi oleh zaman. Bagi kami ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap seni dan budaya yang kami miliki yang harus kita rawat dan jaga bersama sebagai warisan dari nenek moyang,” terangnya.
BACA JUGA:Ternyata Ini yang Dinantikan di Hari Natal 2023
Menurut Zarkasih, kedepannya akan dibentuk dua tim. Tim yang pertama yakni semacam event organizer (EO) yang mengurusi acara Pagelaran Seni Budaya Losari dan tim yang kedua yakni tim riset.
Tujuannya untuk menginventarisasi kesenian-kesenian yang ada di Losari dan menggali unsur sejarah serta budaya yang terkandung di Losari. “Kedepannya semoga kita memiliki sejarah utuh tentang Losari dan desa-desanya,” katanya.
Acara tersebut juga mendapat apresiasi dari berbagai kalangan diantaranya dari Camat Losari, Mukhlas. Ia menyebutkan, acara tersebut cukup sukses dan masyarakat sangat antusias.
“Alhamdulillah acaranya berjalan lancar, design panggungnya unik. Menampilkan Barongan, sehingga masyarakat luas tahu bahwa di Losari itu beragam seni dan budayanya. Meski acaranya swadaya pemuda saya tidak menyangka acaranya begitu meriah dan animo masyarakat begitu antusias,” tandasnya.
BACA JUGA:Haurgeulis sebagai Desa Percontohan Antikorupsi