Pemdes Desak DPUTR untuk Bangun Jembatan

PERLU JEMBATAN LEBAR: Warga dua blok di Desa Tawangsari hanya mengandalkan jembatan Bendungan Karet BBWSCC sebagai akses keluar masuk. Pemdes setempat mendesak DPUTR untuk membangun jembatan baru, kemarin.-DENY HAMDANI-RADAR CIREBON

CIREBON-Desa Tawangsari Kecamatan Losari membutuhkan jembatan yang dilalui oleh roda empat.

Pasalnya, ada dua blok di desa tersebut, yakni Blok 3 dan 4 yang harus menyeberangi Sungai Cisanggarung karena terpisah dari pusat pemerintahan desa.

Saat ini, dua blok tersebut hanya mengandalkan jembatan Bendungan Karet milik BBWSCC yang cukup sempit hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. 

Warga dua blok tersebut harus berputar melalui Jawa Tengah jika menggunakan kendaraan roda empat untuk akses keluar masuk.

Kuwu Desa Tawangsari, Rojiki mengatakan desanya memang membutuhkan jembatan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. 

“Kita ada dua blok yang harus menyebrangi Sungai Cisanggarung, disitu belum ada jembatan untuk kendaraan roda empat,” ujar Rojiki.

Untuk menjangkau dua blok tersebut, lanjut Rojiki, hanya bisa dilalui dengan menggunakan jembatan Bendungan Karet milik BBWSCC yang cukup sempit. “Jembatan Bendungan Karet itu hanya bisa pakai motor atau sepeda, karena jembatannya kecil dan tidak bisa diperlebar lagi,” tuturnya.

Menurutnya, warga dua blok tersebut harus melalui Jawa Tengah jika harus menggunakan kendaraan roda empat. “Kalau bawa barang dan pakai mobil itu harus lewat Jawa Tengah dulu untuk akses keluar masuknya,” ujangnya.

Rojiki mengatakan, pihaknya sudah berulang kali mengajukan pembangunan jembatan kepada Dinas PUTR Kabupateb Cirebon, namun hingga saat ini belum terealisasi. 

“Pengajuan untuk membangun jembatan sudah sangat lama, sebelum saya jadi kuwu tapi sampai sekarang belum teralisasi. Kami berharap, instansi terkait bisa merealisaiskan usulan ini karena sangat diperlukan warga,” pungkasnya. (den)

 

Tag
Share