MAJALENGKA, - Di tengah riuhnya dunia politik, di mana setiap suara dan keputusan bisa mengubah nasib banyak orang, terdapat kisah penuh pengorbanan yang layak untuk disimak.
Hj Dedeh Nurhayati, istri dari Karna Sobahi, sosok yang dikenal luas di Majalengka sebagai pemimpin yang penuh dedikasi, kini harus merelakan suaminya untuk kembali mengabdi kepada masyarakat melalui kontestasi Pilkada 2024.
Dalam perjalanan panjang ini, kisah cinta mereka menjadi pelajaran tentang pengorbanan, komitmen, dan cinta yang tulus untuk masyarakat.
Dedeh dan Karna bukan hanya pasangan suami istri; mereka adalah dua jiwa yang saling mendukung dan memahami arti pengabdian.
BACA JUGA:Baru Lima ODCB Jadi Cagar Budaya
Sejak awal pernikahan mereka, Dedeh yang murah senyum ini menyadari bahwa suaminya memiliki panggilan jiwa untuk melayani masyarakat.
Karna Sobahi bukan sekadar seorang pemimpin, tetapi seorang aktivis yang berjuang keras untuk membuat Majalengka menjadi bahagia dan sejahtera.
"Dari dulu, Papah (Karna Sobahi) memang berbeda. Papah selalu ingin memberikan yang terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat," ungkap Dedeh di sela-sela kampanye di Kec. Majalengka, Selasa 29 Oktober 2024.
Pengabdian Karna selama 15 tahun sebagai Wakil Bupati selama dua periode dan Bupati satu periode bukanlah perjalanan yang mudah. Di balik kesuksesan tersebut, ada harga yang harus dibayar.
BACA JUGA:Tarif Naik Jadi Rp10 Ribu
Dedeh menyaksikan betapa suaminya sering pulang larut malam, bahkan terkadang tidak pulang sama sekali, terjebak dalam tumpukan pekerjaan demi memenuhi harapan masyarakat yang ia cintai.
"Papah adalah sosok yang tak mengenal lelah. Dia sering begadang, membaca buku, atau berdiskusi dengan masyarakat untuk mencari solusi terbaik. Terkadang, saya merasa seolah dia lebih mementingkan orang lain daripada kami,” jelasnya, penuh pengertian.
Namun, Dedeh tidak pernah mengeluh. Justru, ia bangga memiliki suami seperti Karna, yang senantiasa menempatkan kepentingan masyarakat di atas segalanya.
Ia menggambarkan suaminya sebagai sosok baik hati, bersahaja, berwibawa, dan humble. Selain itu, Karna rajin beribadah, seperti salat tahajud, puasa, mengaji, menjadi imam masjid, dan penceramah. Semua itu merupakan bagian dari ikhtiar untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Aspirasi dan Keluhan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kepolisian