CIREBON - Dukungan pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Cirebon, Mohamad Luthfi-Dia Ramayana terus bergerak. Paslon nomor urut 4 dengan tagline Cirebon Bahagia itu intens menyasar dukungan pemuda dan Gen Z di Kabupaten Cirebon.
Pemuda dan Gen Z bulat mendukung paslon Luthfi-Dia Ramayan, dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Cirebon tahun 2024.
Koordinator Komunitas Muda Mudi Cirebon (MMC), Faruk Hatami menegaskan dukungan mereka didasarkan pada harapan agar Kabupaten Cirebon menjadi tempat yang lebih baik bagi generasi muda.
Komunitas MMC ini ingin melihat perkembangan daerah ini lebih maju, terutama dalam memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkembang.
BACA JUGA:Ini Isi Curhat Ibu-ibu ke Cagub Jawa Barat Ahmad Syaikhu
"Oleh karenanya, kami mendukung Kang Luthfi dan Teh Dia Ramayana, karena mereka terlihat intens memperjuangkan nasib anak-anak muda di Cirebon,” ujar Faruk, usai deklarasi, kemarin (29/10).
Menurutnya, ruang bagi kreativitas pemuda di Cirebon saat ini masih sangat terbatas, sehingga dibutuhkan dukungan dari pemerintah daerah untuk memaksimalkan potensi anak muda.
Ia pun menyoroti program digitalisasi yang diusung Luthfi dan Dia Ramayana (Luthfiana), yang dinilai sangat relevan bagi generasi muda di era globalisasi ini.
"Program digitalisasi mereka adalah langkah yang tepat, sesuai dengan kebutuhan anak muda di era sekarang. Kami berharap, Cirebon menjadi kabupaten yang mendukung penuh inovasi dan kreativitas," katanya.
BACA JUGA:Boyong Suara Anak Abah Pilih Dani-Fitria
Ia mengaku, dukungan komunitasnya kepada pasangan Luthfi-Dia mencakup 80 persen pemuda dari 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon.
"Maka, kami mengajak anak-anak muda Cirebon untuk melek politik, dengan harapan bahwa partisipasi generasi muda akan membawa perubahan positif bagi daerah," ungkapnya.
Sementara itu, Anggota DPRD fraksi Golkar Kabupaten Cirebon, Ari Bahari ST yang hadir di acara deklarasi, mendukung pasangan Luthfiana. Alasannya, kecewa terhadap kondisi Cirebon saat ini.
"Sebagai warga asli Cirebon yang sering merantau, saya sedih ketika kembali dan melihat kondisi infrastruktur yang buruk. Jalan rusak menjadi masalah utama. Kabupaten Cirebon seharusnya bisa mencontoh Kuningan, yang walaupun anggaran belanja lebih kecil, infrastruktur mereka lebih baik," ungkapnya.
BACA JUGA:Wujudkan Lingkungan Aman dari Kekerasan Seksual