Memulai Karier Sutradara di Usia Hampir 40

Minggu 27 Oct 2024 - 20:50 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

AKTRIS serba bisa Dian Sastrowardoyo, berbicara tentang pengalaman baru sebagai sutradara menjelang usia 40 tahun dengan film debutnya yang berjudul "Nougat". Film garapan pertamanya itu bagian dari antologi Quarantine Tales saat masa pandemi beberapa tahun lalu.

"Saya mau kasih pesan ke perempuan-perempuan di luar sana bahwa life begins at 40, jadi jangan ragu untuk memulai hidup kamu," ujar Dian saat ditemui dalam acara Jakarta Fashion Week 2025 di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10).

Dian menyatakan bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai hal baru dalam hidup, termasuk mengejar passion di bidang yang diinginkan. Meskipun banyak orang yang meragukan keputusannya karena dianggap sudah terlambat mengingat usianya yang akan memasuki 40-an.

"Aku sendiri yang sudah above 30, tahun ini aku (berusia) 42, kadang-kadang kita seperti harus menerima status quo dalam hidup kita,"kata bintang serial "Gadis Kretek" tersebut.

BACA JUGA:Umumkan Perceraian dan Istirahat dari Dunia Musik

"Aku melihat kenapa kita nggak bisa reenventing ourself terus-menerus, apalagi setelah pandemi dan itu adalah kesempatan untuk belajar. Akhirnya aku di usia 41 aku memberanikan diri untuk belajar script writing dan akhirnya aku mulai menulis karyaku sendiri," sambungnya.

Berkat kegigihannya, Dian berhasil merampungkan karya film perdananya "Nougat". Film pendek tersebut mengisahkan hubungan keluarga yang terpisah jarak selama masa pandemi, dan memperlihatkan upaya mereka untuk tetap terhubung dan berdamai dengan situasi yang tidak menentu.

Dian pun mengajak Adinia Wirasti, Marisa Anita, dan Faradina Mufti untuk ikut terlibat dalam film garapannya itu.

Setelah itu, Dian semakin mantap mengembangkan karier penyutradarannya lewat film "Dini Hari (Daybreak)" pada tahun 2022 dan tayang di sejumlah festival lokal, antara lain JAFF dan Jakarta Film Week 2022.

BACA JUGA:Jual Akun Instragram dengan Nilai Fantastis

Terbaru, Dian kembali menelurkan karya film pendek teranyarnya berjudul "Kotak" yang menjadi refleksi tentang hubungan manusia dengan alam, dan dikemas melalui bahasa tari. Karya filmnya itu pun berhasil ditayangkan dalam ajang Indonesia Bertutur 2024 yang digelar di Indonesia beberapa waktu lalu.

"(Di usia) 42 tahun, akhirnya saya memberanikan diri untuk menulis dan menyutradarai film pendek saya yang pertama," kata Dian.

"Itu adalah sebuah gerakan untuk gaining up of the comfort zone, itu cukup menakutkan, tapi saat kita jalani kayak melakukan sesuatu yang baik untuk diri kita sendiri," katanya mengakhiri percakapan."Aku melihat kenapa kita nggak bisa reenventing ourself terus-menerus, apalagi setelah pandemi dan itu adalah kesempatan untuk belajar. Akhirnya aku di usia 41 aku memberanikan diri untuk belajar script writing dan akhirnya aku mulai menulis karyaku sendiri," sambungnya.

Berkat kegigihannya, Dian berhasil merampungkan karya film perdananya "Nougat". Film pendek tersebut mengisahkan hubungan keluarga yang terpisah jarak selama masa pandemi, dan memperlihatkan upaya mereka untuk tetap terhubung dan berdamai dengan situasi yang tidak menentu.

BACA JUGA:Mengurai Problematika Pernikahan

Tags :
Kategori :

Terkait