CIREBON- Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menyoroti masalah lapangan kerja, masalah banjir, hingga akses pendidikan saat berkunjung ke Cirebon, Kamis (24/10/2024).
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemprov dan pemerintah kota/kabupaten di Jawa Barat untuk mengatasi masalah-masalah yang menjadi perhatian masyarakat.
Di Kota Cirebon, Ahmad Syaikhu melakukan pertemuan dengan tokoh perempuan se Kota Cirebon. Pertemuan itu dipusatkan di RM Tepian Rasa, Jalan Cipto MK, Kota Cirebon.
Pada kesempatan tersebut, cagub nomor urut 3 itu menyampaikan komitmennya untuk menciptakan 3 juta lapangan kerja di Jawa Barat, termasuk di wilayah Cirebon.
BACA JUGA:Jalankan Program Prioritas Presiden
Ia menilai, anak muda mempunyai potensi dalam hal pemanfaatan teknologi digital dan gadget untuk meningkatkan ekonomi dan lapangan pekerjaan. “Pelatihan digital marketing harus ditingkatkan, agar anak-anak bisa memanfaatkan gadget mereka untuk produktivitas. Bukan sekadar menghabiskan kuota," katanya.
Dalam sesi tanya jawab, Ahmad Syaikhu juga diminta membenahi akses pendidikan. Pasalnya, banyak orang tua mengeluhkan besarnya beban ongkos transportasi ke sekolah, terutama setelah adanya transportasi berbasis daring. Sehingga diharapkan adanya kebijakan dari pemerintah untuk menggratiskan biaya transportasi untuk siswa
Menurut Syaikhu, untuk mengatasi masalah itu, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah provinsi dan pengusaha angkutan lokal. Transportasi antar jemput anak sekolah, katanya dikerjasamakan dengan angkutan umum yang ada, seperti angkot, tanpa perlu mobil khusus.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti sektor pariwisata dan kebudayaan di Cirebon. Ia berencana melakukan revitalisasi beberapa situs bersejarah yang kurang diperhatikan, dengan menghidupkan kembali acara acara yang melibatkan tempat-tempat bersejarah tersebut.
BACA JUGA:Evaluasi Badan Pembentukan Peraturan Daerah Tahun 2024
Dari Kota Cirebon, Ahmad Syaikhu berkunjung ke salah satu pondok pesantren di Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. Pada kesempatan itu, ia menyoroti persoalan banjir hingga tawuran pelajar dan fenomena tawuran konten. Menurutnya, ada solusi untuk menuntaskan masalah tersebut.
Soal banjir misalnya, Presiden PKS itu menyadari bahwa banjir yang kerap melanda wilayah utara Provinsi Jawa Barat, seperti Cirebon dan Indramayu, penyebabnya tidak ada keseriusan dalam pengerukan sungai.
“Persoalan banjir ini sudah ada sejak lama. Air dari wilayah selatan selalu mengalir ke utara, sungai-sungainya dangkal dan tidak pernah dinormalisasi. Ke depan, kita harus serius menangani hal ini," ungkapnya.
Ia mengaku prihatin atas situasi ini. Maka, penanganan banjir jadi salah satu program prioritas ketika dipercaya masyarakat untuk memimpin Jawa Barat. Selain itu, persoalan serius lainnya adalah tawuran pelajar dan tren tawuran konten di kalangan remaja. Persoalan ini semakin mengkhawatirkan.
BACA JUGA:Pesantren Husnul Khotimah Manfaatkan Indibiz Sekolah