Oleh: Warnoto dan Rahab*
PERHATIAN masyarakat terhadap isu keberlanjutan (sustainability) mengubah perilaku masyarakat terutama dalam pemanfaatan sumber daya secara lebih bertanggung jawab.
Masyarakat semakin sadar bahwa bumi yang kita injak hari ini harus terjaga kelestariannya dan bisa diwariskan untuk generasi yang akan datang.
Kita sering mendengar istilah green economy yang merupakan gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa harus mengorbankan lingkungan dan menerapkan prinsip keadilan.
BACA JUGA:Adab dan Kepandaian Harus Seimbang
Penggunaan sumber daya alam digunakan secara hemat, terukur dan efisien, pengurangan polusi dan emisi karbon, serta promosi penggunaan energi terbarukan dan teknologi yang bersih (ramah lingkungan).
Dalam lingkup yang lebih mikro, konsep sustainability bisa diterapkan dalam manajemen persediaan. Tujuan dasar dari manajemen persediaan adalah mengendalikan persediaan dengan mengelola aliran bahan baku.
Prinsipnya adalah bagaimana menjamin rantai pasok persediaan tepat jumlah, tepat waktu, tepat guna dan tepat harga.
Sehingga kemampuan peramalan dari pelaku industri mengenai permintaan konsumen dan keberlanjutan pasokan dari supplier di masa yang akan datang mutlak diperlukan.
Salah satu metode manajemen persediaan yang mendukung green inventory adalah metode Just In Time (JIT).
Yaitu strategi persediaan yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan dengan melakukan pembelian barang hanya saat dibutuhkan dalam proses produksi, sehingga mengurangi biaya persediaan.
Biaya persediaan muncul melalui biaya penanganan barang seperti biaya pemesanan, biaya logistik dan biaya penyimpanan.
Prinsip dasar dari JIT adalah berfokus pada pemenuhan kebutuhan konsumen dengan tepat waktu dan berkualitas.
BACA JUGA:Tim Siber Pelototi Medsos Paslon