Adab dan Kepandaian Harus Seimbang

Ilustrasi adab dan kepandaian.-istimewa-

Oleh: Novi Maria Yulianty SPd*

DI zaman teknologi canggih ini, menjadi pandai bukan hal yang sulit lagi. Semua ilmu dan pengetahuan bisa didapatkan lewat dunia internet. 

Saat ini, meraih gelar sarjana atau master pun bukan hal yang sulit karena banyak program beasiswa yang diberikan oleh universitas. Salah satu hal yang sulit adalah menjaga adab kita, baik lisan, tulisan, ataupun perbuatan.

Arti adab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu segala bentuk sikap, perilaku, atau tata cara hidup yang mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti atau akhlak.

BACA JUGA:Kuasa Hukum Baim Wong Jawab Isu soal Pria yang Diduga Selingkuhan Paula Verhoeven, Masuk dalam Gugatan

Beberapa waktu lalu, viral kabar tentang kasus bunuh diri calon dokter spesialis (PPDS) di salah satu universitas di Semarang.

Kasus itu terus-menerus diselidiki dan mulai banyak terbongkar kalau para dokter senior sering membuli mahasiswa PPDS nya.

Juga diviralkan chat mereka yang kerap kali bicara kasar, bahkan memanggil juniornya dengan sebutan hewan dan kata-kata tidak pantas lainnya.

Melihat berita seperti itu, berkomentarlah ribuan warga net. Mereka berkata, buat apa pendidikan tinggi tapi adabnya rendah. Ada juga yang berkomentar, Gelar sih dokter, kelihatan keren, tapi adabnya NOL.

BACA JUGA:Tim Siber Pelototi Medsos Paslon

Ada juga yang menulis, Gimana mau menangani pasien yang sakit, memperlakukan orang saja tidak manusiawi!  

Adab adalah norma sopan santun yang didasarkan pada agama dan dipengaruhi oleh berbagai faktor lain seperti adat istiadat. Berikut beberapa contoh adab:

1. Adab kepada Tuhan, contohnya:

-Bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan

Tag
Share