Kalau kita bicara masalah ini mau pendidikan tinggi atau di bawahnya, ketersediaan lapangan pekerjaan tetap saja diperlukan. Karena itu salah satu usaha yang harus diusahakan pemerintah kita untuk mensejahterakan rakyatnya.
Indonesia saat ini pendidikan gratis baru sampai tingkat SD SMP dan SMA yang dikenal dengan pendidikan wajib 12 tahun. Hal ini sesuai dengan pasal 34 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pasal tersebut menyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya program wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.
Selain itu, pemerintah daerah juga wajib menyediakan dana untuk program wajib belajar 12 tahun terutama dari peserta didik dari keluarga tidak mampu dan anak terlantar.
BACA JUGA:Eti-Suhendrik Janjikan Bantuan Operasional Guru Agama
Program wajib belajar 12 tahun bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan seluas-luasnya kepada penduduk usia 16-18 tahun. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup manusia.
Pemerintah kita sudah berusaha mewajibkan pendidikan itu dari yang tadinya 9 tahun menjadi 12 tahun secara gratis itu sudah bagus, lebih bagus lagi kalau bisa sampai S1 Universitas.
Hal ini mengingat pendidikan dan pengajaran itu haknya setiap warga negara Indonesia sesuai dengan Amanat Undang-Undang Dasar 1945, BAB XIII, Pasal 31 ayat (1) menyatakan, Bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran".
Menyinggung masalah kuliah sampai S1 universitas secara gratis, karena negara kecil saja contohnya Brunei Darussalam yang memiliki kekayaan terutama dari sumber daya alam seperti minyak bumi dan gas alam sudah bisa menggratiskan para pelajarnya dan mahasiswanya sampai perguruan tinggi atau universitas.
BACA JUGA:Effendi Edo Janjikan Pengentasan Pengangguran
Bahkan menurut beberapa sumber yang penulis ketahui para pelajar di Brunei Darussalam dapat uang saku melalui beasiswa pemerintah Brunei Darussalam. Beasiswa ini mencakup berbagai program studi, diploma, sarjana dan pascasarjana.
Beasiswa ini memberikan berbagai tunjangan. Di antaranya: tunjangan pribadi bulanan sebesar BND$ 500 atau sekitar Rp5,8 juta. Tunjangan makan bulanan sebesar BND$ 150 atau sekitar Rp1,7 juta. Tunjangan buku tahunan sebesar BND$ 600 atau sekitar Rp6,9 juta.
Biaya pengiriman barang pribadi ke negara asal setelah program berakhir. Selain itu, beasiswa juga mencakup: biaya pendidikan, tiket pesawat, akomodasi, asuransi komprehensif selama durasi kuliah.
Selanjutnya negara-negara lain yang sudah bisa menggratiskan biaya sekolah sampai perguruan tinggi yaitu Jerman, Finlandia, Norwegia, Swedia, Denmark, Islandia, Prancis, Austria, Saudi Arabia, Kuwait, Qatar, Brasil dan lain sebagainya.
BACA JUGA:AFC Terima Laporan Wasit Laga Bahrain Vs Indonesia, Bagaimana Hasilnya?
Bila kita bandingkan antara Indonesia dengan Brunei Darussalam, Indonesia itu kekayaannya jauh lebih besar daripada Brunei Darussalam.