Meningkatkan Kualitas SDM Indonesia

Senin 14 Oct 2024 - 18:00 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Oleh: Sofyan SPd*

INDONESIA saat ini sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik secara fisik maupun non fisik sebagai kelanjutan dari presiden-presiden sebelumnya. 

Pembangunan secara fisik contohnya: infrastruktur, jalan, jembatan, bangunan dan lain-lain. Secara non fisik contohnya: peningkatan perekonomian rakyat desa, peningkatan kesehatan masyarakat dan lain-lain.

Untuk kelancaran kedua pembangunan tersebut di atas maka diperlukan tenaga- tenaga yang terampil, cerdas, profesional, berkualitas sesuai dengan bidangnya masing-masing.

BACA JUGA:Sinyal Pemimpin Perempuan di Kabupaten Cirebon Sedang Di Atas Angin

Selanjutnya untuk menciptakan tenaga-tenaga tersebut di atas, salah satunya yaitu melalui pendidikan tinggi atau universitas. Dan, kalau bisa harus ditempuh secara gratis oleh para mahasiswa kita. 

Bila perlu pemerintah juga harus mengirim tenaga-tenaga terdidik kita untuk belajar sampai keluar negeri. Misalnya ke Jepang atau negara lainnya dalam rangka untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi untuk diterapkan di negara kita. 

Itu pun tentu harus ada kesepakatan antara tenaga-tenaga terdidik kita dengan pemerintah Indonesia. Bila mereka telah berhasil memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, maka mereka harus mau bekerja di Indonesia, jangan sampai kebalikannya.

Tetapi kadang-kadang yang menjadi masalah tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang mereka tekuni.

BACA JUGA:Kejar Target 2.000 Pemula Untuk Rekam KTP, Disdukcapil Kota Cirebon Buka di Akhir Pekan

Atau mungkin gajinya minim dibanding di luar negeri. Akhirnya mereka lebih memilih bekerja di luar negeri.

Selanjutnya, kalau berbicara masalah pendidikan sampai perguruan tinggi atau universitas, masyarakat kita sendiri nampaknya masih terasa berat kalau tidak gratis.

Tetapi harus diingat seandainya pemerintah kita sanggup menggratiskan belajar sampai tingkat perguruan tinggi atau universitas, maka pemerintah juga harus mempersiapkan lapangan pekerjaan yang cukup memadai untuk mencegah terjadinya pengangguran para intelektual. 

Akan tetapi itupun masih lebih baik daripada pendidikan gratis hanya sampai tingkat SLTA.  Banyaknya para sarjana yang mempunyai wawasan luas maka merekapun nanti akan berfikir bagaimana supaya bisa hidup mandiri dengan ilmu yang didapat itu. Bisa jadi menjadi pencipta pekerjaan atau mungkin lainnya. 

BACA JUGA:GBR Kota Cirebon Siap Jemput Kemenangan Dani-Fitria

Tags :
Kategori :

Terkait