UNMA dan Unigal Tingkatkan Nilai Tambah Ekonomi Petani Bawang Putih Lokal di Majalengka

Senin 23 Sep 2024 - 16:33 WIB
Reporter : Asep Deni Hamzah
Editor : Asep Deni Hamzah

MAJALENGKA– Universitas Majalengka (UNMA) dan Universitas Galuh (Unigal) terus berkolaborasi dalam upaya meningkatkan nilai tambah ekonomi petani bawang putih lokal di Desa Nunuk Baru Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Melalui program pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), kedua perguruan tinggi ini fokus pada pengembangan penangkaran bibit bawang putih lokal untuk meningkatkan kesejahteraan petani di daerah tersebut.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Silih Asih 1 dan 2 melalui penerapan teknologi budidaya sesuai Good Agricultural Practices (GAP) serta prosedur penangkaran yang efektif. Dengan adanya peningkatan teknologi dan keterampilan pasca panen, diharapkan pendapatan petani akan meningkat hingga 30%.

"Penangkaran bibit bawang putih lokal di Desa Nunuk Baru memiliki potensi besar. Selain karena kondisi tanah yang subur dan iklim yang mendukung, varietas lokal bawang putih di sini juga sangat kompetitif dibandingkan varietas impor, baik dari segi kualitas rasa, ketahanan hama, maupun daya simpan," ujar Dadan Ramdani Nugraha, SP., MP., penanggung jawab kegiatan dari Fakultas Pertanian UNMA.

BACA JUGA:Ratusan Relawan Tempur Sajati Kawal Kemenangan Paslon Ridho-Kamdan di Pilkada Kuningan

Keunggulan bawang putih lokal Majalengka terletak pada kemampuannya yang adaptif di dataran rendah, sebuah kelebihan yang jarang dimiliki oleh varietas bawang putih lainnya. Varietas ini tidak hanya memiliki masa dormansi yang lebih pendek (2-3 bulan), tetapi juga mampu tumbuh baik dengan sistem tumpang sari bersama tanaman lain, seperti cabai. Dengan daya simpan umbi yang lama dan aroma tajam khas, bawang putih lokal Majalengka diharapkan dapat menjadi varietas unggul yang mampu bersaing dengan produk impor, serta memberikan nilai ekonomi lebih bagi petani.

Lebih lanjut, Dadan menambahkan bahwa kegiatan pelatihan dan pendampingan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas, tetapi juga mendorong diversifikasi produk olahan bawang putih. Produk seperti bubuk bawang putih diproyeksikan mampu memberikan nilai jual lebih tinggi di pasar, sehingga petani dapat lebih siap menghadapi fluktuasi harga.

Dengan dukungan pemerintah daerah, perguruan tinggi, serta pemangku kepentingan lainnya, program ini diharapkan dapat mengubah Desa Nunuk Baru menjadi sentra penghasil bibit bawang putih lokal yang memiliki daya saing di tingkat nasional. "Kami optimistis, melalui kerja sama ini, kesejahteraan petani bawang putih di Majalengka akan meningkat secara signifikan," pungkas Dadan Ramdani Nugraha.

Kolaborasi antara UNMA dan Unigal ini menunjukkan bagaimana sinergi antara akademisi dan petani dapat menghasilkan inovasi di sektor pertanian yang tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan ekonomi lokal, tetapi juga bagi keberlanjutan pertanian secara umum.

 

Kategori :