Perceraian Peringkat Kelima di Jawa Barat

Kamis 19 Sep 2024 - 20:01 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

CIREBON-Angka perceraian di Kabupaten Cirebon menduduki peringkat kelima di Jawa Barat. Tercatat sekitar 7000-an kasus perceraian terjadi setiap tahunnya. 

Mayoritas kasus perceraian dipicu beberapa faktor, di antaranya ketidakharmonisan rumah tangga, masalah ekonomi, hingga perselingkuhan. 

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes mengatakan, berdasarkan data yang Pengadilan Agama Kabupaten Cirebon perceraian per tahun 7000 kasus lebih. Bahkan, masuk peringkat kelima di Jawa Barat. 

Menurut Eni, pihaknya tengah berupaya melakukan berbagai program pencegahan, seperti edukasi mengenai pentingnya komunikasi dalam rumah tangga dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

BACA JUGA:KPPI Perkuat Peran Perempuan dalam Politik

“Permasalahan ekonomi sering kali menjadi pemicu utama perceraian. Kami akan terus mengupayakan program-program yang mendukung ketahanan ekonomi keluarga, agar angka perceraian bisa ditekan,” kata Eni, usai acara workshop peningkatan wawasan bagi anggota KPPI Kabupaten Cirebon, Kamis (19/9).

Selain itu, lanjut Eni, pihaknya juga menggandeng tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan penyuluhan dan konseling  kepada pasangan yang baru menikah, dengan harapan bisa meminimalisir potensi konflik yang berujung perceraian.

“Kami berharap tingginya angka perceraian di Kabupaten Cirebon bisa menjadi perhatian semua pihak, termasuk masyarakat luas, untuk lebih peduli terhadap ketahanan keluarga di Kabupaten Cirebon,” terangnya. 

Selain masalah perceraian, Eni juga menyoroti persoalan pernikahan anak di Kabupaten Cirebon. Meskipun tren pernikahan anak mengalami penurunan, kasus tersebut masih berada di posisi tinggi di Jawa Barat.

BACA JUGA:Pemkab Siapkan 23 Program, Optimistis Angka Stunting Turun

“Meskipun angka pernikahan anak turun, Kabupaten Cirebon masih berada di peringkat tertinggi di Jawa Barat,” paparnya. 

Eni mengaku, pihaknya terus berupaya keluar dari lima besar ini dengan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan. Salah satu fokusnya adalah mengedukasi anak-anak sekolah agar tumbuh menjadi remaja yang sehat dan berkualitas, serta mencegah terjadinya pernikahan di usia dini. 

“Kami berharap, tingginya angka perceraian di Kabupaten Cirebon diharapkan dapat menjadi refleksi bersama untuk terus meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan menekan faktor-faktor yang memicu perpecahan rumah tangga,” pungkasnya. (sam)

Kategori :

Terkait

Minggu 22 Dec 2024 - 22:34 WIB

Siap Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Minggu 22 Dec 2024 - 22:32 WIB

Pastikan Pantura Terang saat Nataru

Minggu 22 Dec 2024 - 22:31 WIB

Tinjau Proyek Prioritas Pembangunan 2024

Minggu 22 Dec 2024 - 22:29 WIB

Komitmen Kawal Aspirasi Buruh

Terpopuler

Senin 23 Dec 2024 - 20:43 WIB

Gerindra Tegaskan Tidak Menyerang PDIP

Senin 23 Dec 2024 - 20:19 WIB

BNSP Meluncurkan LSP P3 di Cirebon

Senin 23 Dec 2024 - 19:28 WIB

Pertanyakan Dana Sharing

Terkini

Senin 23 Dec 2024 - 20:48 WIB

Pastikan Natal Aman-Kondusif

Senin 23 Dec 2024 - 20:47 WIB

Korupsi Rp300 Triliun, Vonis Ringan

Senin 23 Dec 2024 - 20:43 WIB

Gerindra Tegaskan Tidak Menyerang PDIP

Senin 23 Dec 2024 - 20:19 WIB

BNSP Meluncurkan LSP P3 di Cirebon