Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan (Ummada) Cirebon tak pernah berhenti dalam berinovasi untuk mengembangkan potensi yang ada di tengah masayarakat. Salah satunya, yang terbaru, adalah dengan menggandeng industri pempek rumahan berbahan dasar tepung kulit durian, di Desa Patalagan, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Mariam Ulfah MSi selaku ketua pelaksana kegiatan, menjelaskan, rangkaian acara di Desa Patalagan merupakan bagian dari pengabdian dosen dan mahasiswa Ummada Cirebon kepada masyarakat. Berlangsung dari bulan Juni sampai dengan September 2024.
“Pengabdian kepeda masyarakat sudah bagian dari kami, dan merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan dalam rangka merealisasikan Catur Darma Perguruan Tinggi,” ucapnya.
Adapun sasaran dari pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan seluruh sivitas akademika Ummada kepada mitra industri pempek rumahan. Khususnya kepada warga bernama Odah, yang beralamatkan di Desa Patalagan, Kabupaten Kuningan.
BACA JUGA:Panca Dihukum Mati, Dinyatakan Bersalah Menghilangkan Nyawa 4 Anak Kandung
Perlu diketahui bahwa Desa Patalagan Kabupaten Kuningan dikenal sebagai sentra penghasil pempek. “Karena alasan inilah kami berinisiatif bersama warga, mengembangkan inovasi pempek berbahan dasar dari tepung kulit durian,” ucap Mariam.
Mariam menjelaskan, judul pengabdian dari kegiatan ini adalah “BERLIAN (Berkah Limbah Durian), Pemanfaatan Limbah Kulit Durian Menjadi Tepung untuk Meningkatkan Produksi Industri Pempek Rumahan di Desa Patalagan, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan.
Program pengabdian ini didanai oleh Kemendikbud Ristek Dikti dengan skema Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP) pada tahun 2024. Melibatkan tim pembimbing dari dosen Ummada. Seperti Apt Like Efriani MFarm serta Wiwin Widayanati MKes dari S-1 Kebidanan. Serta mitra, terutama rumah industri pempek Bu Odah.
“Kami berharap agar pelaksanaan pengabdian ini dapat memberikan pengetahuan kepada mitra akan manfaat kesehatan kulit durian, memberikan pelatihan pembuatan tepung kulit durian dan pembuatan pempek kulit durian. Produk dari kegiatan ini adalah Sapedah Punglian (santapan pempek Bu Odah Ppmpek kulit durian),” jelas dia.
BACA JUGA:Berantas Rokok Ilegal lewat Sandiwara Rakyat
Kemudian, Mariam menjelaskan secara khusus bahwa beberapa penelitian telah dilakukan terkait aktivitas farmakologis kulit durian, yaitu sebagai antidabetes, antioksidan, antiinflamasi, analagesik dan antibakteri.
Rangkaian pengabdian kepada masyarakat Ummada Cirebon terdiri dari beberapa kegiatan. Yaitu, penyuluhan manfaat kesehatan kulit durian, pelatihan pembuatan tepung durian dan pembuatan pempek kulit durian, serta pelatihan branding hingga pada pemasaran.
Tak lupa Mariam sebagai ketua dan tim pelaksana mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbud Ristek Dikti yang telah mendanai kegiatan ini. Juga kepada petinggi Ummada dan mitra industri rumahan pempek Bu Odah. “Terima kasih juga diberikan kepada Pemerintahan Desa Patalagan dan kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini,” ucapnya.
Bu Odah selaku mitra dalam kegiatan ini mengungkapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para dosen dan sivitas akademika Ummada Cirebon. Karena, dia sangat merasakan manfaat dari kegiatan ini, terutama bagi industrinya. Sebab, dapat mengurangi penggunaan tepung yang harganya semakin mahal. (den/adv)