Kesadaran masyarakat terkait dengan keselamatan di jalan raya sangat rendah. Hal itu menyebabkan tingginya angka kecelakaan. Ibu-ibu dan pelajar mendominasi kelalaian dalam keselamatan di jalan raya.
Hal itu yang mendorong Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon membentuk tim sosialisasi kesadaran keselamatan di jalan raya yang terdiri dari berbagai unsur, yakni kepolisian, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.
Wakil Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Transportasi Global Indonesia ( LSP TGI ), Eddy Suzendi AMa PKb SH mengatakan, selama ini masyarakat tidak pernah paham tentang bahaya risiko di jalan raya.
Menurutnya, masyarakat yang sadar tentang keselamatan lalu lintas hanya sekitar 40 persen. “Masyarakat sadar akan keselamatan di jalan raya itu baru sekitar 40 persen, karena penjual kendaraan itu tidak memberikan penyuluhan, harusnya ada CSR dari penjual untuk melakukan sosialisasi keselamatan dijalan raya,” ungkap Eddy usai acara training of trainer (ToT) tim sosialisasi keselamatan lalu lintas, Selasa (10/9).
Meskipun setiap tahun jumlah kendaraan bertambah, namun tidak dibarengi bertambahnya masyarakat yang sadar tentang keselamatan di jalan raya.
“Pemahaman masyarakar rendah karena kurangnya sosialisasi edukasi kepada masyarakat, populasi sepeda motor setiap hari semakin bertambah, tetapi tidak dibarengi dengan edukasi tentang keselamatan dijakan raya, dan lainnya,” ujarnya.
Eddy mengatakan, tujuan Dishub membentuk tim sosialisasi keselamatan dan bahaya berlalu lintas sangat penting.
“Dishub membentuk tim sosialiasi ini tujuannya supaya bisa menyampaikan kepada audiens, dimana fokusnya kepada anak-anak sekolah baik SMP maupun SMA kaitan dengan keselamatan lalu lintas angkutan jalan. Kegiatan ToT ini terbentuknya kader-kader untuk menjadi seorang trainer,” tuturnya.
Dikatakan Eddy, terobosan yang dilaksanakan Dishub ini karena melihat banyaknya kecelakaan dan melihat kurangnya SDM di dalam penyampaian kepada masyarakat. “Dishub juga terbatas orang-orangnya, makanya disini kolaborasi, ada dari kepolisian, dari kesehatan, pendidikan,” tukasnya.
Sementara itu, Kabid Pengembangan dan Keselamatan Dishub Kabupaten Cirebon, Tadi Aryadi ST MM mengatakan, tugas pertama tim yang dibentuk ini yakni mendatangi berbagai sekolah untuk melakukan sosialisasi kepada para pelajar.
“ToT ini kita akan menciptakan trainer-trainer khususnya di bidang keselamatan. Nantinya, para trainer ini akan kami turunkan kepada masyarakat, yang pertama yakni ke sekolah-sekokah,” ujar Tadi.
Pihaknya berusaha agar bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan kesadaran bahaya lalu lintas dijalan raya. “Kami akan mengurangi angka kecelakaan melalui pencegahan melalui pemahaman edukasi,” ujarnya.
Menurut Tadi, ibu-ibu dan pelajar mendominasi dalam pelanggaran lalu lintas. “Yang pertama itu dari kalangan ibu-ibu, kedua adalah pelajar. Nah, ibu-ibu dan pelajar ini harus paham terkait dengan keselamatan di jalan raya sehingga mengurangi angka kecelakaan,” ujarnya. (den)