Beragam upaya untuk mendorong kemajuan UMKM terus dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon. Salah satunya melalui gelaran Ciayumajakuning Enterprenuer Festival (CEF) yang digelar pada 26-28 Juli lalu. Melalui gelaran ini, business matching berhasil dilakukan. Salah satunya dapat menghubungkan PT Masagena Maruarar Salawasna dengan buyer di Prancis.
Acara ceremony pelepasan Ekspor Rotan PT Masagena Maruarar Salawasna ke Perancis dilakukan di Gudang Molja Furniture, Selasa (10/9). PT Masagena Maruarar Salawasna mengekspor sofa bed melalui brand-nya Molja Furniture.
Owner PT Masagena Maruarar Salawasna (Molja Furniture), Nopan Sinaga menuturkan, PT Masagena Maruarar Salawasna saat ini memiliki dua lini bisnis. Yakni Molja Furniture yang terdiri dari produk rotan untuk ekspor dan tahun ini, menambah lini baru bernama Molja Project. Dengan tantangan ekspor impor yang cukup berat di tahun ini, Molja Project dihadirkan untuk mengerjakan produk dalam negeri.
“Produksi yang dilakukan oleh Molja adalah hasil produksi rotan untuk hotel, vila, coffee shop, dan lainnya. Selain ke luar negeri, kami juga sudah bekerjasama dengan design interior dan studio arsitek yang ada di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia,” jelasnya.
Di tahun ini, usai mengikuti kegiatan CEF 2024, pihaknya pun berhasil melakukan business matching dengan buyer Prancis. Pengiriman pun dilakukan pada acara ceremony pelepasan Ekspor Rotan PT Masagena Maruarar Salawasna ke Prancis, Selasa (10/9), dan akan dilakukan lagi pada Oktober mendatang.
“Di pengiriman pertama ini dikirim sofa bed sebanyak 90 pcs yang dikirim dengan tiga kontainer. Nilai ekspor kali ini sebesar U$D10.250,” ujarnya.
Selain Prancis, menurutnya, beberapa negara di Eropa memiliki pasar yang potensial untuk ekpor produk rotan. Seperti misalnya Jerman dan Belanda. Selain itu, hingga saat ini Amerika menjadi pasar favorit untuk ekspor. Namun rintangan untuk bisa mendapatkan pasar ini cukup sulit, ditambah beragam isu lingkungan dan humanis yang saat ini menjadi fokus utama para buyer luar.
“Kami berharap, melalui pengiriman barang ke Prancis kali ini, dapat membuka potensi ekspor ke berbagai negara lainnya,” harapnya.
Sementara itu, Kepala KPw BI Cirebon, Anton Pitono menuturkan, melalui keberhasilan business mathcing yang digelar dalam gelaran CEF 2024 lalu, menjadi bukti nyata dukungan KPw BI Cirebon dalam mendorong kemajuan UMKM. Ada beberapa tataran UMKM yang dibina BI saat ini, UMKM Go Ekspor menjadi tataran tertinggi.
“Saat ini kami memiliki sekitar 350 UMKM binaan dan beberapa sudah go ekspor, salah satunya PT Masagena Maruarar Salawasna,” terangnya.
Diharapkan, sinergi dan kolaborasi KPw BI Cirebon, pemerintah terkait juga bisa terus dilakukan guna mendukung UMKM menuju Go Ekspor. Diharapkan para pengusaha lainnya juga termotivasi dengan potensi ekspor ini.
Namun, Anton juga berpesan pada para pengusaha untuk peka terhadap isu digital yang saat ini sangat diperhatikan buyer luar negeri. Isu green economy sustainability dan humanis menjadi yang diperhatikan oleh mereka.
“Para pengusaha terutama rotan juga harus memberikan pemahaman bagaimana produknya ramah lingkungan dan kesejahteraan para pekerjanya melalui website dan berbagai platform dalam mengenalkan produknya ke buyer,” tukasnya.
Di samping itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Iing Daiman SIP MSi turut mengapresiasi PT Masagena Maruarar Salawasna yang tetap bisa melakukan ekspor di tengah tantangan ekonomi yang terjadi saat ini. Diharapkan, ini menjadi inspirasi bagi para pengusaha muda lainnya dan menjadi sebuah semangat baru untuk para UMKM di Cirebon.
“Semoga UMKM di Cirebon bisa tambah hebat dan maju sehingga masyarakat menjadi sejahtera. Kami siap hadir untuk terus berkolaborasi dan bersinergi untuk mendorong kemajuan UMKM,” tukasnya. (apr)