Syekh Panji Gumilang Bertekad Gali Potensi Maritim
WAWANCARA EKSLUSIF: Pimpinan Ma’had Al-Zaytun Syekh Panji Gumilang (kiri) bersama GM Radar Indramayu, Adun Sastra, dalam sebuah wawancara eksklusif.-burhannudin-radar indramayu
BACA JUGA:Orang Tua Siswa Keluhkan Pungutan, Komite Sekolah Akui Ada Iuran Rp250 Ribu untuk Kanopi Awning
Namun, Panji Gumilang juga mengakui bahwa perjalanan menuju target 50 kapal tidak akan mudah. Beberapa tantangan yang harus dihadapi antara lain anggaran, teknologi, dan sumber daya manusia.
"Untuk mengatasi tantangan tersebut, kami akan mengoptimalkan penggunaan teknologi, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, serta mencari sumber pendanaan yang inovatif. Kami juga akan mendorong pengembangan industri galangan kapal dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor," jelasnya.
rta mencari sumber pendanaan yang inovatif. Kami juga akan mendorong pengembangan industri galangan kapal dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor," jelasnya.
Jika target Panji Gumilang tercapai, tentu saja akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi Indonesia, khususnya di sektor perikanan dan kelautan.
BACA JUGA:Harga Anjlok, Petani Garam Merugi
Untuk hasil tangkapan ikan tuna, lanjut dia, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan santri Ponpes Al_Zaytun saja, tapi untuk memenuhi kebutuhan ikan di tanah Indonesia yang kita cintai. Sedangkan masa berlayar, kapal itu bisa tahunan di tengah laut.
Untuk hasil tangkapan yang sudah terkumpul, kita akan menyiapkan armada yang nantinya akan mengangkut hasil tangkapan ke daratan.
Agar hasil tangkapan segera dipasarkan di seluruh pasar ikan si Indonesia. Hal ini kita lakukan supaya para nahkoda dan ABK, bisa konsen untuk menangkap ikan hingga tahunan di tengah laut.
"Semua perbekalan kita kirimkan tengah laut. Jadi mereka tidak susah_susah harus mendarat membawa ikan,"katanya.
BACA JUGA:Festival Cai Diraga Nyiru, Wujud Syukur Atas Berkah Kehidupan
Kapal Surowiti, menurut Panji,berciri khas cat tiga warna dominan —merah, putih, dan biru— merupakan kapal tradisional modern yang terbuat dari kayu dan dilapisi fiber.
Kapal ini dilengkapi dengan mesin Scania bikinan Swedia, dan dirancang untuk mendukung aktivitas penangkapan ikan tuna sirip kuning yang mahal harganya.
Mengapa kapal.itu diberi nama Surowiti. Ternyata itu nama sebuah bukit di satu desa di Gresik, Jatim. Dari desa itulah Syekh Panji Gumilang berasal. Di desa itu ada pesantren besar yang legendaris: Pesantren Maskumambang.
Di pesantren itulah Panji Gumilang belajar. Ayahnya dan kakeknya adalah kepala desa di situ."itu lah arti dari nama sebuah kapal tersebut,"pungkas Panji seraya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan kapal yang memakan waktu sekitar dua tahu dan di pemerintahan Presiden terpilih Prabowo mulai diluncurkan. (dun)