Ajak Petani Jadi Mitra

BERAS KEMASAN: Bendahara Umum AB2TI sekaligus Kuwu Kalensari H Masroni menunjukan beras kemasan PSN yang diproduksi RMP AB2TI di Desa Kalensari Kecamatan Widasari.-anang syahroni-radar indramayu

INDRAMAYU-Hadirnya Rice Milling Plant (RMP) yang dibangun Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani (AB2TI) di Desa Kalensari Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu menjadi angin segar bagi petani di Kabupaten Indramayu. 

Pasalnya, lembaga yang peresmiannya turut disaksikan Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA itu, menawarkan kepastian pasar hasil panen petani yang ingin bermintra dengan mereka. 

Bahkan, saat ini PT AB2TI telah memiliki produk beras sendiri dengan kualitas super premium dengan merek Petani Sejahtera Nusantara (PSN).

“Kami punya trik sendiri agar petani sejahtera, dengan RMP yang dimiliki AB2TI, petani yang bermitra benihnya kami sediakan,” ucap Bendahara Umum AB2TI, H Masroni, kemarin.

BACA JUGA:Tutup Permanen Jalan Depan Kilang

Masroni menjelaskan, trik agar petani sejahtera, antara lain AB2TI tidak menekankan pada pembelian hasil panen yang tinggi. 

Namun, lebih kepada edukasi kepada petani terkait bagimana cara meningkatkan produktivitas tanaman padi milik petani agar hasil panen mereka meningkat. Hal tersebut, katanya, secara otomatis akan berdampak pada kesejahterahannya. 

“Bagi AB2TI dalam meningkatkan kesejahterahan petani lebih efektif, meningkatkan produktivitas panen dibandingkan menaikan harga gabah,” tuturnya.

Masroni mencontohkan, jika petani biasa panen 7 ton per hektare tetapi dengan menggunakan teknologi dari AB2TI bisa menjadi 8 ton per hektare atau lebih.

BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Koperasi Konsumen

“Kita berikan benihnya kemudian kita edukasi sistem budi dayanya sampai dengan penyerapan hasil panennya, sehingga dari hulu ke hilirnya ketemu,” papar Kuwu Kalensari itu.

Kemudian, lanjut Masroni, untuk harga gabah di tingkat petani, AB2TI berpatokan pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang dikeluarkan Badan Pangan Nasional (Bapanas), dimana untuk harga gabah kering panen (GKP) Rp6.000 per kilogram, dan mengikuti harga pasar di tingkat petani. 

Namun, AB2TI punya komitmen dalam memastikan kesejahteraan petani, yakni tidak boleh membeli gabah petani di bawah HPP. 

“Tidak boleh di bawah HPP, itu bentuk komitmen kami, sekarang saja kami beli di petani Rp 8.300 per kilogram, untuk benih yang disiapkan bagi mitra petani adalah F20,” kata Masroni.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan