Saatnya Merawat Indonesia

Ilustrasi merawat Indonesia.-istimewa-

BACA JUGA:Aliansi Organisasi Cipayung Plus Kabupaten Indramayu Demo di Gedung DPRD, Kawal Putusan MK

Yang ada hanyalah sisa-sisa formalitas tanpa ruh dan tanpa makna. Bu, Apakah Ibu Pertiwi saat ini sedang sakit? Katanya Negara ini adalah negara demokrasi?

tapi sepertinya itu hanya selogan dan omong kosong. Saat ini kita sedang dipertontonkan oleh mereka yang katanya “Punya Kuasa” dengan menunjukan kualitas demokrasi bangsa Indonesia. 

Sepertinya kita masih trauma dengan suasana Pilpres 2024 lalu, kini kita dibuat geleng-geleng kepala lagi oleh Pilkada 2024.

Dengarkan Ir. Soekarno berbicara, Demokrasi tanpa kedaulatan rakyat hanyalah ilusi. Ketika rakyat tidak lagi diperhitungkan, di sanalah demokrasi mati. 

BACA JUGA:Konferensi PWI Kota Cirebon Digelar Awal Oktober, Pj Walikota Dukung Penuh

Sejarah menunjukan, negara asing memiliki kepentingan besar terhadap bangsa ini, dan Negara Indonesia bisa saja menjadi ajang persaningan global.

Sepatutnya kita jangan pernah bangga dijajah kebodohan. Demokrasi bukan tempat bisnis keluarga, bukan tempat milik satu atau dua orang golongan saja untuk berkuasa, tetapi kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat. 

Pilkada seharusnya alat pengoreksi, memisahkan mereka yang berhasrat mengabdi atau hanya membesarkan diri sendiri.

Sebagaimana terlihat pada Alinea keempat pembukaan UUD 1945 dan pasal 1 ayat (20 UUD 1945 yang berbunyi “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang”. 

BACA JUGA:Di SMPN 7 Kota Cirebon, Energi Matahari Bisa Ditangkap Panel Surya dan Diubah Jadi Energi Listrik

Konsep negara demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Ajang Pemilihan Umum (Pemilu) harus dipastikan berjalan adil, transparan dan jauh dari kecurangan.

Aparat negara harus dipastikan bersikap netral dan tidak berpihak kepada pasangan calon manapun. Pemilu sebagai ajang untuk memilih pemimpin yang berkualitas sudah seharusnya masyarakat diberikan kesempatan untuk dapat memilih sesuai dengan kehendak dan hati nurani sendiri. 

Sehingga diharapkan dapat mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Saya khawatir kalau apapun yang kita fikirkan, apapun yang kita lakukan dan apapun yang kita perbincangkan, kita hanya dikotakkan menjadi koalisi atau oposisi, sampai kapan akhirnya kita hanya dilihat berdasarkan pereferensi politik kita. 

Demokrasi tidak hanya berbicara kebebasan memilih saat pemilu, lebih dari pada itu, demokrasi ialah kebebasan bagi masyarakat untuk beragama, berserikat, menyampaikan pendapat dan sebagainya selama itu tidak melanggar hukum dan konstitusi. Reformasi 1998 ditebus darah mahasiswa dan rakyat Indonesia.

Tag
Share