Jejak Kemerdekaan: Reaksi Olly Sastra, Sang Srikandi dari Cirebon
Esti Handayani menunjukkan bendera merah putih yang pernah dikibarkan oleh mendiang ibunya, Olly Sastra pada 18 Agustus 1945. Bendera itu menjadi bendera pertama yang dikibarkan di Cirebon setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.-khoirul anwarudin-radar cirebon
BACA JUGA:Ribuan Warga Alami Gangguan Jiwa
Setelah masa penjajahan, kantor Djawa Hooko Kai yang merupakan markas tentara berubah menjadi Panti Pendidikan Anak-anak (PPA), yakni panti asuhan bagi anak-anak korban perang. Saat itu, Olly juga aktif menjadi pengasuh ratusan anak anak korban perang. Namun sayang, gedung itu kini sudah tak berbekas. digantikan oleh pertokoan.
Olly juga termasuk orang yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Ia aktif dalam memerangi buta huruf di kalangan masyarakat. Ia juga mendirikan lembaga untuk mengasah ketrampilan tata boga dan tata rias di kalangan perempuan.
Olly tutup usia pada tahun 1994 pada umur 69 tahun. Namun ia tidak mau dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP). Olly dimakamkan di pemakaman Pronggol bersama dengan pejuang Cirebon lainnya, Kolonel Mahmud Pasha. (awr)